Sabtu, 14 September 2013

Surga tidak kekal

Ternyata Akhirat ‘Masih’
Tidak Kekal (5): SURGA &
NERAKA SUDAH KITA
RASAKAN
Posted by admin
Perbandingan antara alam dunia dan
alam akhirat itu, ibarat ujung jari
dicelupkan ke samudera. Setetes air
yang ada di ujung jari itulah dunia,
dan samudera itulah akhiratnya.
Demikianlah suatu ketika Rasulullah
dawuh kepada para sahabat,
sebagaimana diceritakan dalam HR
Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan
Ahmad.
Saya sempat tercengang ketika
merenungi dawuh Nabi itu. Betapa
hebatnya pengetahuan dan
pemahaman beliau tentang alam
akhirat. Saya membayangkan,
agaknya, ini karena beliau sudah
menyaksikan sendiri besarnya alam
berdimensi tinggi yang kita kenal
sebagai alam Akhirat itu. Bukankah
beliau memang sudah sampai di
‘puncak langit’ bernama Sidratul
Muntaha, dimana alam akhirat
terlihat? Bahkan, beliau digambarkan
begitu terpesona menyaksikan alam
berdimensi sepuluh yang meliputi
alam dunia. Sehingga, muncullah
kesimpulan bahwa alam rendah
bernama Dunia ini ternyata hanya
seperti setetes air di samudera nan
luas ketika dibandingkan dengan alam
Akhirat.
Saya terkagum-kagum kepada beliau
yang dengan smart memberikan
analogi simple tapi mendalam, tentang
dunia dan akhirat. Itulah salah satu
sebab, kenapa saya ngefans berat
sama beliau, dan memutuskan untuk
tetap menjadi umatnya sampai hari
kiamat..
Allahumma shalli wasallim wabarik
’ala sayyidina wamaulana wahabibina
Muhammad Rasulillah. Padahal, dari
sisi pengetahuan modern, ungkapan
beliau itu sangat bermakna dan
membutuhkan penjelasan yang rumit,
serta menjadi kontroversi hingga kini..
Ada dua hal yang terkandung di dalam
analogi itu. Yang pertama, dari sisi
ukuran alam semesta. Dan yang
kedua, dari sisi komposisinya.
Menurut kesaksian beliau, alam dunia
ini sangat kecil bila dibandingkan
dengan alam akhirat. Setetes air
dibandingkan ‘tak berhingga tetesan’
air yang membentuk samudera. Dan,
secara bersamaan, analogi ini juga
bermakna bahwa alam dunia ini
sebenarnya merupakan ‘bagian tak
terpisahkan’ dari Akhirat. Mirip
dengan setetes air yang juga menjadi
bagian tak terpisahkan dari samudera.
Dalam pemahaman teori dimensi,
memang demikianlah adanya. Alam
dunia yang berdimensi tiga ini adalah
bagian dari alam akhirat yang
berdimensi sepuluh. Tidak
terpisahkan. Sudah sering saya
jelaskan, bahwa jika ada deretan garis
yang berdimensi satu dalam jumlah
tak berhingga dijejer berimpitan,
garis-garis itu akan membentuk
luasan berdimensi dua. Dan jika
lembaran-lembaran berdimensi dua
itu ditumpuk sebanyak-banyaknya
sampai tak berhingga, ia akan
membentuk balok yang berdimensi
tiga.
Dengan analogi di atas, saya cuma
ingin menceritakan, bahwa ‘ruangan’
berdimensi dua sebenarnya terbentuk
dari ‘ruangan’ berdimensi satu dalam
jumlah tak berhingga. Sedangkan
‘ruangan’ berdimensi tiga terbentuk
dari ‘ruangan’ berdimensi dua dalam
jumlah tak berhingga. Atau, secara
umum bisa disimpulkan, bahwa
‘ruangan’ berdimensi tinggi selalu
tersusun dari ruangan berdimensi
lebih rendah dalam jumlah tak
berhingga.
Sehingga, jika Anda menerima konsep
itu – detilnya dijelaskan oleh M-
Theory – kita bisa memahami
struktur alam semesta yang
berdimensi sepuluh itu dengan cara
yang sama. Bahwa alam Akhirat
sebagai langit ketujuh ternyata
tersusun dari langit ke enam dalam
jumlah tak berhingga. Sedangkan
langit keenamnya tersusun dari langit
kelima dalam jumlah tak berhingga
pula. Selanjutnya, langit kelima
tersusun dari langit keempat, tersusun
dari langit ketiga, kedua, kesatu,
masing-masing dalam jumlah tak
berhingga.
Jika disimpulkan secara sederhana,
besarnya alam akhirat itu adalah ‘tak
berhingga pangkat tujuh’ dibandingkan
dengan alam dunia…
Tentu saja, tidak ada istilah ‘tak
berhingga pangkat tujuh’ di dalam ilmu
matematika. Karena, istilah tak
berhingga itu sudah tidak bisa dihitung
lagi. Masa ada istilah ‘tak terhitung
pangkat tujuh’? Hasilnya pasti ‘tak
terhitung’ juga, hhehe. Ini sekedar
cara saya saja untuk menggambarkan
betapa luasnya akhirat dibandingkan
dunia…
Bukan hanya fisiknya, melainkan juga
kualitasnya. Kualitas kehidupan dunia
ini jika dibandingkan dengan
kehidupan akhirat hanyalah ‘seper-tak
berhingga pangkat tujuh’..
. Itulah kenapa Al Qur’an sering
menyebut kehidupan dunia ini hanya
sekedar ‘main-main’, tipuan, dan
fatamorgana belaka. Kehidupan yang
sesungguhnya adalah kehidupan
Akhirat. Yakni, saat kesadaran kita
bisa mengakses alam berdimensi
lebih tinggi itu secara holistik.
Maka, kalau kita kaitkan antara alam
dunia & alam akhirat dengan
keberadaan surga & neraka, kita
memperoleh kesimpulan yang
menarik. Bahwa, karena surga dan
neraka itu berada di alam akhirat, dan
dunia ini adalah bagian dari alam
akhirat, maka kehidupan kita sekarang
ini sebenarnya sudah diliputi oleh
surga dan neraka. Saat kita merasa
bahagia, itu sebenarnya adalah ‘rasa
surga’ tapi dalam skala dunia. Dan
ketika kita merasa menderita, itupun
adalah ‘rasa neraka’, dalam skala
dunia.
Berapa besar skala perbandingannya?
Kita cuma kecipratan rasa surga &
neraka dalam kadar ‘seper-tak
berhingga pangkat tujuh’ saja..! Dalam
ibarat Nabi, seluruh rasa bahagia dan
derita di dunia ini hanya seperti
setetes air di dalam samudera jika
dibandingkan dengan rasa bahagia dan
derita yang sesungguhnya di alam
akhirat. Shadaqta ya Rasulullah …
Lantas, bagaimana menjelaskan
penglihatan Rasululah saat beliau
berada di Sidratul Muntaha? Kenapa
beliau bisa melihat surga dan neraka
yang sudah ada penghuninya? Apakah
itu kejadian sekarang ataukah
kejadian masa depan?
Meskipun secara ruangan, alam
akhirat sudah ada sekarang,
sebenarnya manusia baru akan
merasakannnya kelak sesudah kiamat
Bumi, yakni setelah dibangkitkan
kembali. Itulah saat dimensi alam
akhirat dibukakan oleh-Nya, sehingga
manusia bisa mengakses alam
berdimensi lebih tinggi secara lebih
menyeluruh. Allah menyebutnya
sebagai ‘terbukanya hijab’ dimensi,
dimana penglihatan dan pendengaran
kita menjadi jauh lebih tajam daripada
sekarang.
QS. Qaaf (50): 22
Sesungguhnya kamu berada dalam
keadaan lalai dari (hal) ini, maka
Kami singkapkan darimu tabir (yang
menutupi) matamu, sehingga
penglihatanmu pada hari itu amatlah
tajam.
QS. Maryam (19): 38
Alangkah terangnya pendengaran
mereka dan alangkah tajamnya
penglihatan mereka pada hari mereka
datang kepada Kami. Tetapi orang-
orang yang zalim pada hari ini (di
dunia) berada dalam kesesatan yang
nyata (karena keterbatasan
penglihatan dan pendengarannya).
Apa yang dilihat oleh Rasulullah saat
Mi’raj itu adalah kejadian masa
depan. Bukan kejadian sekarang. Tapi
kenapa Rasulullah sudah bisa melihat
semua itu? Ya, karena Rasulullah
berada di dimensi tertinggi alam
semesta. Bukankah dalam
pemahaman Fisika Modern, ruangan
alam semesta ini melengkung? Dan
karena itu pula, dimensi waktu juga
ikut melengkung? Sebab, dimensi
ruang-waktu itu memang tidak
terpisahkan eksistensinya.
Ibarat Anda sedang berada di ruang
dimensi tiga, maka Anda akan bisa
menggambar ‘kurva waktu’ lengkung
di papan tulis yang berdimensi dua.
Sehingga, dalam waktu yang
bersamaan, Anda akan bisa melihat
urutan waktu ‘dulu-sekarang-nanti’
secara bersamaan dalam gambar itu.
Atau, jika dimensi waktu diibaratkan
garis melengkung di permukaan
sebuah bola kaca yang berdimensi
dua, maka kita bakal bisa melihat
masa depan kurva itu lewat ruangan
dimensi tiga, tembus lewat kedalaman
bola.
Ringkas kata, siapa saja berada di
dimensi tinggi, ia akan bisa melihat
masa depan dari sebuah peristiwa
yang tidak kelihatan di dimensi
rendah. Apalagi, saat itu Rasulullah
berada di Sidratul Muntaha yang
memiliki dimensi paling tinggi di alam
semesta. Itulah sebabnya beliau
terpesona disana, karena tidak pernah
menduga akan melihat pemandangan
sedahsyat itu.
Dengan demikian, pemahaman kita
sudah bertambah lagi. Bahwa alam
akhirat itu secara ruangan sudah
meliputi kita, tetapi secara urutan
waktu baru akan kita rasakan kelak
sesudah hari kiamat. Yakni, ketika
Allah membukakan langit-langit
berdimensi tinggi, sehingga segala
rahasia yang tadinya tidak kelihatan,
kelak menjadi tampak semua. Dan,
surga serta neraka yang selama di
dunia tak begitu terasa, saat itu pun
menjadi begitu dekatnya dengan kita
dan bisa kita rasakan sepenuhnya..!
QS. Ath Thaariq (86): 9-10
Pada hari ditampakkan segala
rahasia, maka sekali-kali tidak ada
bagi manusia suatu kekuatan pun dan
tidak (pula ada) seorang penolong .
QS. Asy Syu’araa’ (26): 90-91
Dan (di hari itu) didekatkanlah surga
kepada orang-orang yang bertakwa,
dan diperlihatkan dengan jelas neraka
Jahim kepada orang-orang yang
sesat.
QS. Al Furqaan (25): 22
Pada hari mereka melihat malaikat
(makhluk berdimensi tinggi), di hari itu
tidak ada kabar gembira bagi orang-
orang yang berdosa, mereka berkata:
‘Semoga Tuhan menghindarkan kami
dari bahaya’.
Wallahu a’lam bishshawab
~ salam ~

Skripsi2

Prasyarat Ujian
Skripsi :
1. Mahasiswa harus sudah
Seminar Hasil
2. Membawa KSM terakhir dg
program Skripsi (KSM asli /
KSM online)
3. Ijazah SMA 2 lembar
(legalisir)
4. Sertifikat KKN (legalisir
LPM)
5. Foto copy kwitansi her-
regestrasi, DPP (terbaru),
KKN, ujian skripsi (legalisir
Keuangan : tertulis berhak
ujian skripsi)
6. Semua kwitansi diatas
dibawa ke Keuangan minta
ACC untuk ujian skripsi
beserta Bebas Tangungan
7. Foto copy Kartu Peserta
Seminar Hasil
8. Foto copy berita Acara
Seminar Hasil
9. Mengisi Formulir
Permohonan Skripsi
10. Diketik data wisudawan 2
lembar (BAA, Jurusan Mesin)
11. Mengumpulkan foto : -
4x6 (3 lembar warna tanpa
tepi)
- 3x4 (8 lembar warna tanpa
tepi)
12. Menyerahkan CD foto ke BAA
& membawa bukti foto ke
Jurusan
13. Menyerahkan draft lengkap
skripsi / naskah pusbikasi
ke Jurusan
14. Menyerahkan transkrip dg
mata kuliah tidak boleh ada
nilai D, E
15. Foto copy SK Bimbingan
Skripsi
16. Bagi mahasiswa yang SK.
Bimbingan lebih dari 1 th
harus membayar
perpanjangan SK Bimbingan
di bank sebesar Rp.212.500
& kwitansinya diserahkan di
TU Jurusan
17. Pengambilan blanko Ujian
Skripsi di Jurusan
18. Semua berkas dimasukkan
map mika putih
Semua prasyarat Ujian
Skripsi harus melalui
pengecekan TU Jurusan

Skripsi

FORMAT
PENGERJAAN
SKRIPSI
1. LEMBAR JUDUL
2. POSTER
3. LEMBAR PENGESAHAN
(Dosen Pembimbing dan Kajur)
4. LEMBAR KONSULTASI/
ASISTENSI
5. LEMBAR SURAT
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT
6. ABSTRAKSI INDONESIA
7. ABSTRAKSI BAHASA
INGGRIS
8. KATA PENGANTAR
9. DAFTAR ISI
10. DAFTAR TABEL
11. DAFTAR GAMBAR
12. BAB I :
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang (Kenapa Judul itu
diambil)
1.2  Rumusan Masalah (Permasalahan
yang timbul dari topik tersebut)
1.3  Tujuan penulisan (Target yang
ingin dicapai dari judul tersebut)
1.4  Manfaat Penulisan (Hasil dari
skripsi dimanfaatkan oleh siapa)
1.5  Batasan masalah (Variabel –
variable yang dikendalikan)
13. BAB II : TINJAUAN
PUSTAKA
(Berisi paparan penelitian terdahulu
atau jurnal atau saduran buku yang
mempunyai hubungan terhadap
judul / topik yang ditulis)
14. BAB III : METODE
PERANCANGAN/ PENELITIAN
(Berisi paparan tentang: Langkah-
langkah merancang/ meneliti)
15. BAB IV :
PERHITUNGAN DAN
PEMBAHASAN
(Berisi rumus- rumus yang
digunakan dan pemaparan hasil
dari perhitungan/ penelitian
tersebut)
16. BAB V : KESIMPULAN
DAN SARAN
(Berisi jawaban dan tujuan yang
kita kehendaki)
DAFTAR PUSTAKA (nama
pengarang, tahun terbit, judul
buku, penerbit, tempat terbit)
LAMPIRAN :
-CURRICULUM VITAE
-GAMBAR DESAIN (DATA
PENELITIAN)
-NASKAH PUBLIKASI (MODEL
JURNAL)
-MAKALAH PRESENTASI (POWER
POINT)

Senin, 09 September 2013

Tafsir mimpi

TAFSIR MIMPI MENURUT
TA’BIRANING IMPEN
4 Votes
TA’BIRANING IMPEN
Ontvangen van het kantoor voor de
Volkslektuur te Batavia,
Januari 1938
Oleh H. Maksum, Tegal 1930.
Dalam masyarakat Jawa terdapat
kebudayaan yang unik yaitu kebiasaan
dalam menangkap atau menafsirkan
tanda-tanda (samita) yang ada
disekitarnya. Tanda tersebut berupa
mimpi yang merupakan media
informasi yang berisi simbol-simbol
yang dimaknai sebagai pertanda
mengenai masa depan. Hal tersebut
juga dapat disimpulkan bahwa
masyarakat Jawa mempunyai
kecerdasan dalam menafsirkan
mimpi .
Tafsiran mimpi dengan bermacam-
macam simbol
Simbol Tuhan.
Tuhan yaitu yang menciptakan alam
semesta beserta isinya, yang
menghidupkan dan mematikan semua
yang ada. Pengertian simbol Tuhan
seperti yang terdapat dalam kutipan
dibawah ini :
“Gusti Allah punika inggih dadosaken
manusa, saking manining (pedjoeh)
bapa biyung ngantos dumugi
pejahipun”
Tuhan itu yang menciptakan manusia,
dari air mani ayah dan ibu hingga
datangnya kematian.
“Dene upami wonten tiyang ngimpi
ningali Gusti Allah punika remen-
remening manah tinimbang
karemenan wonten ing alam donya
punika, alamatipun badhe minggah
kabingahan lan wilujeng.”
Apabila orang bermimpi bertemu
Tuhan, itu menyenangkan hati dari
pada kesukaan yang ada di dunia, itu
artinya akan mendapat kebahagiaan
dan keselamatan.
“Menawi ngimpi sumerep Gusti Allah
maringi bandha utawi sandhangan,
punika alamatipun badhe minggah
kasisahan.”
Jika bermimpi melihat Tuhan
memberikan benda atau pakaian, itu
artinya akan mendapatkan kesulitan.
Simbol Malaikat.
“Malaekat punika titahing Gusti Allah
ingkang sanes kados tingkahipun
manusa, inggih punika nggadhahi
badan ingkang alus sanget kados
angin (hawa), nanging nganggo roh
(jiwa), lan piyambakipun boten
dhahar, ngunjuk lan sanesipun
ingkang kados lelampahipun manusa.”
Malaikat itu salah satu utusan Tuhan
yang berbeda dengan prilaku manusia,
yaitu memiliki badan yang sangat
halus sekali seperti angin, namun
menggunakan roh (nyawa), dan tidak
makan, minum dan lainnya seperti
yang dilakukan manusia.
“Manawi wonten tiyang sumerep
Malaekat ingkang sae-sae, punika
alamatipun badhe mulya wonten alam
donya ngantos dumuginipun
pejahipun.”
Jika ada orang yang bermimpi melihat
Malaikat yang baik-baik, itu artinya
akan mendapatkan kemulia didunia
hingga datangnya ajal.
“Menawi ngimpi sumurep Malaekat
wonten ing kampung ngriku, punika
alamatipun kampung ngriku badhe
pinaringan subur lan boten wonten
penyakit.”
Jika bermimpi melihat ada Malaikat
yang berada di kampung tersebut, itu
artinya kampung tersebut akan
mendapatkan kesuburan tanahnya dan
tidak ada penyakit.
“Menawi ngimpi sumerep Malaekat
ing kuburan, punika alamatipun badhe
wonten penyakit ngantos pejahipun.”
Jika bermimpi melihat Malaikat
berada di kuburan (makam) itu
artinya akan ada penyakit hingga
meninggal.
Simbol Nabi dan Rasul.
“Rasul punika salah satunggaling
manusa ingkang kautus dening Gusti
Allah.”
Rasul itu salah satu manusia yang
diutus oleh Tuhan.
“Menawi wonten tiyang ngimpi
sumerep Nabi ingkang pejah utawi
sakit, punika alamatipun badhe
minggah kasisahan.”
Apabila ada orang yang bermimpi
melihat Nabi yang meninggal atau
sakit, itu artinya akan mendapat
kesulitan.
“Menawi ngimpi dipun paringi
punapa-punapa kadosta: sandhangan,
pedhang lan sanesipun punika
alamatipun inggih sae sanget.
Apabila bermimpi diberikan barang-
barang seperti pakaian, pedang dan
lain-lain, itu artinya baik sekali.
Simbol Surga.
“Suwarga punika satunggaling
panggenan ingkang jembar sanget
panggenanipun ing sanginggiling
langit. Sadaya wonten ing ngriku
sarwa edi lan nggumuni, amargi
salebeting suwarga punika kathah
barang-barang ingkang dereng nate
ningali nalika ing ngalam donya lan
sanes-sanesipun. Suwarga punika
dados nedahaken kabingahan.”
Surga itu salah satu tempat yang luas
sekali, tempatnya di atas langgit.
Semua ada di situ dan mengherankan,
karena di dalamnya itu terdapat
barang-barang yang yang belum
pernah kita lihat didunia dan lain-
lainnya. Surga itu merupakan suatu
tempat yang menyenangkan.
“Sinten-sinten tiyang ngimpi mlebet
suwarga tegesipun ing panggenan
ngriku sarwa edi, boten kados ing
bumi punika alamatipun pinaringan
kabingahan inggih punika sadaya
lelampahan dipun trima lan punapa
ingkang dipun seja lan ingkang dipun
ajeng-ajeng.
Orang yang bermimpi masuk kedalam
surga artinya satu tempat yang
semuanya serba indah tidak seperti di
bumi itu artinya akan mendapat
kebahagian yaitu semua perbuatan
diterima dan apa saja yang
diharapkan.
“Upami ngimpi sumerep wowohan
suwarga lajeng metik punika
alamatipun manawi wicanten punapa
kemawon dipun turut jalaran wowohan
suwarga punika alamatipun wicanten
sae.”
Apabila bermimpi melihan buah-
buahan surga lalu memetiknya itu
artinya apabila berbicara apa saja
akan akan didengar atau diturut,
karena buah-buahan surga itu berarti
ucapan yang baik.
“Upami ngimpi medal suwarga punika
badhe manggih kasangsaran, inggih
punika lalampahipun rumiyin boten
duraka lajeng sapunika duraka.”
Apabila orang bermimpi keluar dari
surga itu artinya akan mendapatkan
kesengsaraan yaitu dahulu selalu
berbuat baik tapi sekarang selalu
mengumbar angkara.
Simbol Neraka.
“Neraka punika satunggaling
panggenan ingkang jembar sanget
kados suwarga, nanging salebeting
naraka punika sadaya sarwa latu.
Neraka punika dados nedahaken
kasangsaran sanget inggih punika
awoning lelampahanipun tiyang
ingkang ngimpi.”
Neraka itu salah satu tempat yang
sangat luas sejali seperti surga,
namun di dalamnya neraka tersebut
penuh dengan api. Neraka itu
menandakan kesengsaraan yaitu
jeleknya perbutatan orang yang
bermimpi.
“Sinten-sinten tiyang ngimpi mlebet
neraka ngantos nangis gembar-
gembor punika alamatipun manggih
kasangsaran ingkang sanget inggih
punika lelampahanipun sadaya awon
tur duraka.”
Orang yang bermimpi masuk ke dalam
neraka lalu mengangis sekerasnya itu
berarti akan mengalami kesengsaraan
yang sangat berat yaitu perbuatannya
itu semua buruk dan durhaka.
“Sinten-sinten tiyang ngimpi mlebet
neraka nanging boten kraos benter
babar pisan punika alamatipun badhe
manggih kasisahan sanget inggih
pangupajiwanipun pinaringan kangelan
tur pejah.”
Orang yang bermimpi masuk ke dalam
neraka namun tidak terasa panas
sama sekali itu artinya akan
mendapatkan kesengsaraan yang
berat yaitu pekerjaannya atau dimana
ia berkerja akan mendapatkan
kesulitan yang berat.
Simbol Langit.
Langit merupakan tempat yang luas
dan terletak di atas bumi, simbol
alam ini dimaknai dan diaplikasikan
ke dalam mimpi. Pengertian simbol
langit seperti yang terdapat dalam
kutipan dibawah ini :
“Langit punika satunggaling titahan
ingkang inggil sanget, punika dados
nedahaken dhateng pangkat
kaluhuran.”
Langit itu salah satu ciptaan yang
sangat tinggi, itu berarti menandakan
datangnya pangkat keluhuran.
“Sinten-sinten tiyang ngimpi
piyambakipun wonten ing langit boten
sarana minggah, punika alamatipun
ingkang dipun seja punika katemahan
lan dipun trima, sami ugi ingkang
dipun seja punika pangkat utawi
sanes. Upami wonten tiyang ngimpi
kados makaten inggih kedhah sukur
dhateng Gusti ingkang maringi
gesang, amargi badhe pinaringan
ingkang dipun ajeng-ajeng”.
Jika seseorang bermimpi dirinya
berada di langit, itu artinya yang
diharapkan akan tercapai, sama jika
yang diharapkan itu adalah pangkat
atau bukan. Jika ada seseorang yang
bermimpi seperti itu, harus bersyukur
kepada Tuhan yang telah memberi
kehidupan, karena akan mendapat
yang diharapkan.
“Sinten-sinten tiyang ngimpi minggah
langit ngangge andha utawi
sanesipun, punika alamatipun tiyang
punika badhe angsal pangkat
pendamelan lan sanesipun tur tiyang
punika bade dipun kondangaken
dening tiyang ngriku, lan badhe
pinaringan gampil ngupados yatra lan
sapanunggilanipun.”
Orang yang bermimpi naik langit
memakai tangga atau yang lainnya,
itu berarti orang tersebut akan naik
pangkat pekerjaan dan sejenenisnya,
juga orang tersebut akan
diperkenalkan dengan orang di situ,
dan akan mendapat uang dan
sejenisnya.
“Sinten-sinten tiyang piyambakipun
wonten langit lajeng dhawah dhateng
bumi, punika alamatipun awon sanget,
inggih punika upami tiyang punika
nyambut damel inggih dipun lepas
utawi pangkatipun dipun andapaken,
terkadang tiyang sugih dados mlarat,
terkadang bingah dados sisah sanget
makaten ugi sapiturutipun nandang
sisah.”
Siapa yang bermimpi dirinya berada di
langit lalu jatuh ke bumi, itu berarti
sangat buruk, yaitu apabila orang
tersebut bekerja akan dipecat atau
pangkatnya akan diturunkan, malah
terkadang orang kaya menjadi miskin,
terkadang senang menjadi susah
sekali, begitu pula selanjutnya
menderita.
“Sinten-sinten tiyangipun ngimpi
badhe minggah langit boten saged
dumugi lan ngraos radi kangelan,
payah lan kuwatos, punika alamatipun
radi sisah, inggih punika sadaya
perkawis ingkang dipun seja lan dipun
ajeng-ajeng boten saged temahan lan
boten saged dipun trima, sami ugi
ingkang dipun ajeng-ajeng pangkat
utawi perkawis ingkang unggul
makaten ugi salajengipun.
Siapa yang bermimpi akan naik ke
langit namun tidak sampai kelangit
atau terasa sulit, payah dan khawatir
itu artinya akan sulit, semua masalah
mengenai yang diharapkan tidak akan
terjadi atau terkabul, sama jika yang
diharapkan adalah pangkat atau
perkara yang tinggi dan begitu pula
selanjutnya.
Simbol Matahari.
Matahari merupakan ciptaan Tuhan
yang sanggup menyinari dunia dengan
sinarnya, semua yang berada di dunia
akan terkena sinarnya. Sinar Matahari
juga dimaknai sebagai penerang
karena sifat dari sinar matahari yaitu
menyinari dunia. Matahari mempunyai
sifat panas, penuh energi, dan
pemberi sarana hidup. Berikut simbol
Matahari seperti yang terdapat dalam
kutipan dibawah ini :
“Surya punika satunggaling titah
ingkang ageng sanget tur madhangi
wonten ing sadayanipun tiyang
wonten ing bumi.”
Matahari itu salah satu ciptaan yang
sangat besar dan menyinari semua
orang yang berada di bumi.
“Sinten-sinten tiyang ngimpi nyepeng
surya, punika alamatipun badhe
angsal pendamelan.”
Siapa yang bermimpi memegang
matahari, itu artinya akan mendapat
pekerjaan.
“Sinten-sinten tiyang ngimpi surya
medal saking griyanipun, punika
alamatipun manawi ingkang ngimpi
punika legan (boten gadhah bojo)
punika badhe mbojo tiyang ingkang
sae manahipun lan rupinipun, sami
ugi ingkang jaler utawi ingkang estri.
Dene menawi ingkang ngimpi punika
sampun gadhah bojo punika
alamatipun badhe dados ratu utawi
kepala utawi pangkat inggil”.
Siapa orang yang bermimpi matahari
keluar dari rumahnya, itu berarti
apabila orang yang bermimpi tersebut
belum berumahtangga, itu berarti
akan diberikan jodoh yang baik
hatinya dan rupanya, sama saja baik
laki-laki atau perempuan. Apabila
yang bermimpi itu sudah
berumahtangga, itu berarti akan
menjadi raja, atau atasan atau
pangkat yang tinggi.
“Sinten-sinten tiyang ngipi surya
dipun kepung (ketutupan) mega
punika alamatipun sisah banget inggih
punika tiyang ingkang ngimpi
kekasihipun badhe sakit sanget.”
Siapa orang yang bermimpi
mataharinya tertutupi awan, itu
berarti akan susah sekali yaitu orang
yang bermimpi itu, kekasihnya akan
sangat sakit.
Simbol Bulan.
Bulan merupakan ciptaan Tuhan yang
sangat indah ketika malam hari tiba,
menyinari dunia dan membuat orang
yang melihatnya akan bahagia karena
keindahannya. Simbol bulan juga
diambil menjadi simbol dalam mimpi,
berikut simbol bulan dalam mimpi :
“Rembulan punika satunggaling titah
ingkang sae tur edi jalaran saged
madhangi tiyang ingkang wonten ing
bumi, nanging padhangipun boten
benter kados surya, punika dados
nedahaken dhateng bojo estri utawi
lare ingkang sae”.
Bulai itu salah satu ciptaan Tuhan
yang baik dan bagus karena bisa
menerangi orang yang ada di bumi,
namun cahayanya tidak seterang
seperti matahari, itu berarti
memberikan akan beristri atau anak
yang baik.
“Sinten tiyang ngimpi nyepeng
rembulan punika alamatipun badhe
angsal bojo ingkang ayu sanget utawi
pinaringan lare ingkang sampurna”.
Orang yang bermimpi memegang
bulan itu artinya akan punya istri
yang sangat cantik atau akan
diberikan anak yang sempurna.
“Sinten-sinten tiyang ngimpi sumerep
rembulan punika surem utawi grahana
utami pandhangipun manglih peteng
dhedhet punika alamatipun
sakwangsulipun ta’biranipun nginggil
inggih punika badhe angsal bojo radi
awon lan badhe pinaringan lare
ingkang boten sae rupinipun utawi
watakipun”.
Orang yang bermimpi melihat bulan
itu redup atau gerhana atau
cahayanya kedap-kedip itu artinya
sebaliknya dari tafsir diatas, yaitu
akan mendapatkan pasangan yang
kurang baik dan akan mendapatkan
anak yang tidak baik rupanya atau
sifatnya.
“Upami wonten tiyang ngimpi
sumerep rembulan dipun pangku lan
dipun bekta riwa-riwi punika
alamatipun inggih badhe pinaringan
lare ingkang sampurna tur ngabekti
sanget dhateng piyambakipun ngantos
dumugi ajalipun”.
Apabila ada orang yang melihat bulan
itu dipangku dan dibawa kesana-
kemari, itu artinya akan mendapatkan
anak yang sempurna juga berbakti
sekali kepada orang yang bermimpi
hingga datangnya ajal.
Simbol Bintang.
Bintang merupakan ciptaan Tuhan
yang sangat indah ketika malam hari
tiba, menyinari dunia dan membuat
orang yang melihatnya akan bahagia
karena keindahannya, berikut simbol
artinya dalam mimpi :
“Sinten-sinten tiyang ngimpi sumerep
lintang temrolap-temrolap punika
alamatipun badhe angsal pangkat tur
tiyang punika dados unggul-
unggulipun tiyang ing ngriku”.
Orang bermimpi melihat bintang
berkelap-kelip itu artinya akan
mendapat pangkat dan orang tersebut
menjadi unggulan orang-orang disitu.
“Sinten-sinten tiyang ngimpi kathah
lintang punika alamatipun badhe
pinaringan ngereh tiyang ing ngriku
lan badhe dados kepala lan
sanesipun”.
Orang yang bermimpi melihat banyak
bintang, itu artinya akan memerintah
orang di tempat tersebut dan akan
menjadi atasan dan lain-lainnya.
“Upami ngimpi nyepeng lintang
punika alamatipun badhe pinaringan
lare ingkang sae tur mulya
pangkatipun”.
Apabila bermimpi memegang bintang
itu artinya akan mendapatk anak yang
baik dan mulia pangkatnya.
Simbol Cahaya dan Suara.
Macam-macam benda merupakan
benda-benda yang tidak dimasukkan
ke dalam simbol lain. Dalam simbol-
macam benda ini tidak terdapat
uraian mengenai pengertian benda,
namun berikut pengertian macam-
macam benda yang bermakna baik :
“Manawi wonten tiyang ngimpi
sumerep cahya ingkang padhang,
punika alamatipun kasaenan, inggih
punika badhe nglampahi agami
ingkang leres tur anggenipun
nglampahi leres sanget”.
Jika ada orang yang bermimpi melihat
cahaya yang terang, itu berarti
kebaikan, menjalani agama dengan
benar.
“Menawi wonten tiyang ngimpi
mirengaken utawi ngadhahi tabuhan,
kadosta gamelan, suling, lan
sanesipun alamatipun badhe manggih
kasisahan lantaran saking mireng
kabar, tur manahipun inggih
mongsang-mangsing”.
Jika ada orang yang bermimpi
mendengarkan bebunyian seperti
gamelan, suling, dll, itu firasatnya
berarti akan mendapatkan kesusahan
karena mendengar kabar lalu hatinya
akan kesana-kemari (bimbang).
Simbol Awan.
Awan merupakan ciptaan Tuhan yang
letaknya di atas bumi. Simbol awan
juga dianggap sebagai pertanda akan
hujan dan membuat teduhnya dunia,
berikut pegertian simbol awan dalam
mimpi :
“Mega punika satunggaling barang
ingkang edi lan asri lan mitulungi,
dados punika alamatipun nedahaken
dhateng kabingahan”.
Awan itu salah satu barang yang baik
dan asri dan menolong, jadi arinya
memberikan datangny kebahagiaan.
“Menawi wonten tiyang ngimpi
sumerep malaekat ingkang ngiring
mega utawi numpak mega, punika
alamatipun badhe pinaringan unggul,
pangkat, temahan ingkang dipun
sedya, lan sanesipun”.
Apabila ada orang yang melihat
Malaikat bersama awan atau menaiki
awan, itu artinya akan mendapatkan
keunggul, pangkat serta sesuatu yang
diharapkan dll.
“Dene menawi mega punika abrit lan
sanesipun, punika alamatipun
kasisahan”.
Apabila awan itu berwarna merah dal
lain-lain, itu artinga akan
mendapatkan kesulitan.
Simbol Hujan.
“Jawah punika satunggaling barang
ingkang dipun remeni manusa, inggih
punika tiyang ingkang ahli tetanen lan
nenanem, jalaran upami boten wonten
mesti tanemanipun boten tukul, jawah
punika dados nedahaken pitulung
utawi kawelasan.”
Hujan adalah salah satu barang yang
sangat disukai manusia, yaitu bagi
orang yang bercocok tanam, karena
apabila tidak ada hujan maka
tanamannya tidak akan tumbuh, hujan
itu menunjukkan pertolongan atau
kasih sayang.
“Sinten-sinten tiyang ngimpi sumerep
jawah, nanging dumawahipun ing griya
piyambak utawi sekampung kemawon,
punika alamatipun bade sakit utawi
kasangsaran ingkang sanget.”
Orang yang bermimpi melihat hujan,
namun turunnya hanya di rumah
sendiri atau satu kampung saja, itu
berarti akan sakit atau menderita.
“Dene upami anggenipun jawah punika
sumarambah, punika alamatipun bade
pinairangan pitulungan pitulungan lan
jembar rejekinipun.”
Apabila turunnya hujan itu menyebar,
itu artinya akan mendapat
pertolongan dan banyak rejekinya.
“Manawi wonten tiyang ngimpi
sumerep jawah sanesipun toya, inggih
punika jawah susu, madu, lisa wangi,
yatra lan sanesipun, punika
alamatipun bade pinaringan kabegjan,
untung, kasaenan, pangkat, rejeki
jembar lan upami dagangan inggih
pinaringan bade katah bathi.”
Apabila orang yang bermimpi melihat
hujan selain air, yaitu hujan susu,
madu, minyak, mentega, minyak
wangi, uang dan lainnya, itu berarti
akan mendapatkan keuntungan,
kebaikan, pangkat, rejeki yang
banyak, dan apabila berdagang akan
mendapat keuntungan banyak.
Simbol Petir.
“Bledheg punika satunggaling titahan
ingkang ngajrih-ngajrihi dhateng
tiyang, upami lare mireng lajeng
mladjeng singidan ing ladon utawi
jerit-jerit jalaran saking ajrihipun
kuwatos dipun samber bledheg
punika. Nanging sanajana wonten
bledheg lan gludhug punika asring
mbingahaken dhateng tiyang tetanen,
jalaran badhe pinaringan jawah.”
Petir adalah salah satu ciptaan yang
menakutkan  orang, apabila anak kecil
mendengar lalu bersembunyi di bawah
meja atau menjerit-jerit karena
begitu takutnya akan disambar petir.
Namun apabila ada petir dan kilat itu
kadang menyenangkan kepada orang
yang bercocok tanam, karena akan
mendapat hujan.
“Sinten-sinten tiyang ingkang
sumerep bledheg salebetipun jawah,
punika alamatipun upami tiyang
ingkang ngimpi sakit lajeng
pinaringan saras.”
Orang yang bermimpi melihar petir
ketika hujan, itu artinya orang
bermimpi akan jatuh sakit lalu akan
mendapatkan kesembuhan.
“Dene upami ngimpi bledheg boten
wonten jawah inggih manggih
kasisahan.”
Apabila orang yang bermimpi ada petir
namun tak ada hujan yaitu akan akan
mendapatkan kesulitan.
Simbol Pelangi.
“Kuwung punika ayang-ayangipun
toya ingkang kenging soroting suya
jalaran upami badhe jawah punika
lajeng wonten ulur-ulur dhateng
seganten utawi lepen prelunipun
badhe mendhet toya dados kados
pompa.”
Pelangi adalah bayang-bayangan air
yeng terkena sinarnya matahari,
sebab apabila akan turun hujan lalu
garis-garis warna menuju laut atau
sungai seakan mengambil air seperti
ibarat pompa.
“Sinten-sinten tiyang ngimpi sumerep
kuwung tur warninipun ijem, punika
alamatipun bade wilujeng.”
Orang yang bermimpi melihat pelangi
dan warnanya hijau, itu artinya akan
mendapat keselamatan.
“Menawi wonten tiyang ngimpi
sumerep kuwung tur warninipun jene,
punika alamatipun bade pinaringan
sakit utawi kasisahan.”
Apabila ada orang yang bermimpi
melihat pelangi dan berwarna kuning,
itu artinya akan mendapat sakit atau
kasusahan.
“Menawi wonten tiyang sumerep
kuwung tur warninipun abrit, punika
alamatipun bade manggih kasisahan.”
Apabila ada orang yang bermimpi
melihat pelangi dan warnanya merah,
itu berarti akan mendapatkan
kesusahan.
“Menawi wonten tiyang sumerep
kuwung tur warninipun biyasa inggih
punika warna-warni, punika
alamatipun saderekipun bade omah-
omah.”
Apabila ada orang yang bermimpi
melihat pelangi dan warnyan itu
biasa, yaitu warna-warni itu artinya
saudaranya akan menikah (berumah
tangga).
Simbol Awan.
“Mega punika satunggaling barang
ingkang edi lan asri lan mitulungi,
dados punika alamatipun nedhahaken
dhateng kebingahan.”
Awan adalah salah satu barang yang
indah dan asri serta menolong, jadi
artinya menunjukkan akan datangnya
suatu kebahagiaan.
“Dene mnawi mega punika abrit lan
sanesipun, punika alamatipun
kasisahan.”
Apabila awan itu berwarna merah dan
lain-lain, itu artinya akan
mendapatkan kesulitan/kesusahan.
“Menawi wonten tiyang ngimpi
sumerep malaekat ingkang ngiring
mega utawi numpak mega, punika
alamatipun bade pinaringan unggul,
pangkat, temahan ingkang dipun seja
lan sanesipun.”
Apabila ada orang yang melihat
malaikat mengarak awan atau menaiki
awan, itu artinya akan mendapatkan
kemenangan/keunggulan, pangkat
serta apa yang diharapkan terkabul
dan lain-lain.
“Menawi wonten tiyang sumerep
mega abrit kacampuran barat, mbat-
mabit lan sanesipun, punika
alamatipun manggih kasangsaran.”
Apabila ada orang yang bermimpi
melihat awan berwarna merah
bercampur dengan angin, kesana-
kemari dan lain-lainnya, itu artinya
akan mendapat kesengsaraan.
Simbol Angin.
Angin juga terdapat sebagai bagian
dari bumi, karena angin itu selalu
mengisi ruang yang terdapat di bumi.
Simbol angin juga diambil menjadi
simbol dalam mimpi, berikut
pengertiannya dalam mimpi :
“Angin punika warna-warni, angin
silir-silir, lajeng barat, angin lesus,
hara-hara lan sanesipun. Dene
ingkang alit punika ndadosaken
remening manusa lan tetaneman,
dene manawi angin ingkang ageng
punika ndadosaken siahing manusa
lan tetaneman”.
Angin itu beraneka ragam, angin
sepoi-sepaoi, lalu besar, anging topan
dll. Angin yang kecil itu
menyenangkan bagi manusia dan
tanaman, jika yang bear itu dapat
menyebabkan kesusahan bagi
manusia dan tanaman.
“Sinten-sinten tiyang ngimpi sumerep
angin silir-silir, punika alamatipun
kabingahan tur sarasipun badan”.
Orang yang bermimpi melihat angin
sepoi-sepoi, itu artinya akan
mendapatkan kebahagian dan
kesehatan.
“Menawi wonten tiyang ngimpi
sumerep ageng barat lan mobat-mabit
punika alamatipun badhe kasisahan”.
Jika ada orang bermimpi melihat
angin besar dan kesana-kemari
(angin ribut) itu artinya akan
mendapatkan kesulitan.
Simbol Api.
“Latu punika salah satunggaling
wataning barang ingkang benter
sanget, sadaya tiyang upami mgemek
mesti sakit tur ajrih sanget, punika
dados nedahaken kasisahan tur
kasangsaran.”
Api itu salah satu barang yang sangat
panas sekali, semua orang apabila
memegang akan merasakan sakit
sekali dan sangat takut, karena itu
menunjukkan kesusahan dan
kesengsaraan.
“Sinten-sinten tiyang ngimpi sumerep
latu muruh wonten ing tanah ingkang
cengkar tegesipun boten wonten
tanemanipun, punika alamatipun
badhe wonten tiyang ingkang duraka
mamanggen ing tanah ngriku”.
Orang yang bermimpi melihat api
menyala di dalam tanah yang gersang
artinya tidak ada tanamannya, itu
artinya akan ada orang yang yang
durhaka yang bertempat tinggal di
tempat tersebut.
“Menawi wonten tiyang ngimpi
sumerep latu minggah manginggil
dhateng langit, punika alamatipun
tiyang ingkang ngimpi tur tiyang
ngriku sadaya sami duraka”.
Jika ada orang yang bermimpi melihat
api naik hingga ke langit, itu
firasatnya adalah orang yang
bermimpi dan orang di tempat
tersebut semua pada durhaka.
“Menawi wonten tiyang ngimpi nedha
latu, punika alamatipun badhe
pinaringan rejeki sakedhik, nanging
sisahipun angeng sanget tur
terkadhang pinaringan sakit”.
Jika ada orang yang bermimpi
memakan api, itu firasatnya adalah
akan mendapat sedikit rejeki, namun
akan mendapat kesusahan yang besar
dan terkadang akan mendapatkan
sakit.
Simbol Air Panas.
“Toya anget punika asalipun tuking
toya medal saking sela-selaning
kawahipun radi utawi medal saking
sela-selaning gamping kawahipun redi
utawi medal saking sela-selaning
gamping ingkang wonten salebeting
redi.”
Air panas yang asalnya dari mata air
yang keluar dari celah kawah atau
keluar dari celah lereng kawahnya
gunung yang berada di dalam gunung.
“Sinten-sinten tiyang ingkang ngimpi
siram ing toya benter punika
alamatipun badhe manggih kesaenan,
ngupados pangupajiwanipun gampil
lan sanesipun”.
Siapapun orang yang bermimpi mandi
di air panas, itu mempunyai firasat
akan mendapatkan kebaikan, dalam
mencari rizki akan mendapatkan
kemudahan dll.
“Menawi wonten tiyang ngimpi siram
ing toya benter, nanging kraos benter,
punika alamatipun badhe dipun sakiti
manusa nanging boten temahan”.
Jika ada orang yang bermimpi mandi
di air pana, namun terasa panas, itu
mempunyai firasat akan disakiti orang
tetapi tidak terjadi.
Simbol Sungai.
Sungai dianggap sebagai pembawa air
yang melewati daratan. Air juga
dianggap sebagai pembawa kehidupan
dan rejeki, berikut pegertian simbol
sungai dalam mimpi :
“Lepen punika satunggiling tanah
ingkang mbingahi lan nyusahi dateng
manusa”.
Sungai itu salah satu tanah yang
dapat menyenangkan dan
menyusahkan bagi manusia.
“Sinten-sinten tiyang ngimpi ngombe
toyanipun lepen ingkang bening,
punika alamatipun badhe angsal
kabingahan, badhe pinaringan rejeki”.
Siapa-siapa yang bermimpi minum
airnya sungai yang jernih, itu artinya
akan mendapatkan kebahagiaan atau
mendapatkan rejeki.
“Menawi wonten tiyang ngimpi ngobe
toyonipun lepen ingkang buthek,
punika alamatipun badhe minggah
kasisahan, badhe pinaringan sakit lan
ngupados pangupajiwa radi kangelan”.
Jika ada orang yang bermimpi minum
airnya sungai yang kotor, itu artinya
akan mendapatkan kesulitan,
mendapat sakit dan dalam mencari
pekerjaan akan mendapat kesulitan.
“Menawi wonten tiyang ngimpi
sumerep lepen mili sanes toya, inggih
punika mili latu, endhut, punika
alamatipun badhe kasisahan sanget,
terkadang sisah saking ratu utawi
manusa”.
Jika ada orang yang bermimpi melihat
air di sungai namun airnya bukan air
namun api, lumpur, itu firasatnya
akan mendapat kesusahan/kesulitan,
terkadang susah akibat perbuatannya
Pemimpin atau manusia.
Simbol Laut.
“Seganten punika satunggaling
ingkang jembar sanget, punika dados
nedahaken pangkat, utawi
kasugihan.”
Laut itu salah satu tempat yang
sangat luas, itu jadi menandakan
pankat atau kekayaan.
“Sinten-sintenb tiyang ngimpi
sumerep seganten tur toyanipun
bening sanget, punika alamatipun
badhe angsal pangkat,
pangupajiwanipun punika gampil”.
Siapapun orang yang bermimpi
melihat laut dan airnya sangat bening
sekali, itu firasatnya akan mendapat
kedudukan, serta dimudahkan dalam
mencari rizki.
“Menawi wonten tiyang ngimpi
lumampah ing toya seganten boten
sarana tumpangan, punika alamatipun
badhe angsal pangkat,
pangupajiwanipun punika gampil”.
Jika ada orang yang bermimpi
berjalan diatas air laut tanpa
menggunakan alat bantu, itu
firasatnya akan mendapat kedudukan,
serta dimudahkan dalam mencari
rizki.
Simbol Gunung.
Gunung merupakan bagian dari bumi
yang tertinggi, gunung sering
dianggap sebagai pembawa makna
mengenai kesuksesan, berikut
pengertian gunung dalam mimpi :
“Redi punika satunggaling tanah
ingkang inggil tur dados peranganipun
bumi, punika dados nedahaken
pangkat utawi kamulyan”.
Gunung itu salah satu tanah yang
tinggi dan menjadi bagian dari bumi.
Itu menandakan pangkat atau
kemulian.
“Sinten-sinten tiyang ingkang ngimpi
minggah ing redi tur anggenipun
minggah punika gampil ngantos
dumugi ing puncaking redi, punika
alamatipun badhe angsal pangkat
pendamelan utawi kamulyan”.
Siapa yang bermimpi mendaki gunung
dan mendakinya terasa mudah hingga
kepuncaknya, itu arnya akan
mendapatkan pangkat dalam
pekerjaan atau kemuliaan.
“Menawi wonten tiyang ngimpi
minggah redi, nanging boten saged
minggah, amargi kangelan, punika
alamatipun badhe minggah pangkat
nanging boten temahan”.
Jika ada orang yang bermimpi
mendaku gunung namun tidak
sanggup karena kesulitan, itu artinya
akan naik pangkat namun tidak
terjadi.
Simbol Tanah.
“Bumi punika satunggaling panggenan
ingkang sadaya manusa ngenggeni tur
remen, malah-malah panggenan
pangupajiwanipun, inggih punika
nedahaken sawarnaning kabingahan.”
Bumi adalah salah satu tempat yang
semua manusia menempati dan
disukai, juga sebagai tempat mencari
pekerjaan, yaitu menunjukkan semua
kesenangan.
“Sinten-sinten tiyang ngimpi sumerep
tanah nanging pratela watesipun,
punika alamatipun badhe pinaringan
mbojo (tiyang estri) upami tanah
punika kathah tanemanipun tur ijem-
ijem, punika alamatipun tiyang estri
punika ayu sanget tur sugih bandha.
Siapapun orangnya yang bermimpi
melihat tanah namun mengenali
tempatnya, itu firasatnya akan
mendapat jodoh, jika banyak
tanamannya dan sangat hijau sekali,
itu firasatnya perempuan tersebut
sangat cantik dan kaya harta.
“Menawi wonten tiyang ngimpi
sumerep tanah jembar tanemanipun
inggih sae-sae tur edi lan ngremeni
manah, punika alamatipun saweg
nglampahi agama ingkang leres tur
sampurna ngantos dumugining
ajalipun”.
Jika ada orang bermimpi melihat
tanah yang luas sekali dan
tanamannya bagus-bagus dan
menyenangkan hati, itu firasatnya
sedang menjalankan agama dengan
baik dan sempurna hingga datangnya
ajal.
“Menawi wonten tiyang ngimpi
sumerep tanah jembar, nanging tanah
punika dipun lempit kados klasa,
punika alamatipun badhe pejah”.
Jika ada orang yang bermimpi melihat
tanah luas, namun tanah tersebut
dilipat seperti tikar, itu firasatnya
akan meninggal dunia.
Simbol Lumpur.
“Endut punika sadaya manusa sengit,
jalaran upami lumampah mesti damel
regeding suku lan sandangan. Endut
punika dados nedahaken kasisahan
lan pancabaya.”
Lumpur itu menunjukkan semua
manusia tidak menyukai, karena
seumpama berjalan pasti membuar
kotornya kaki dan pakaian. Jadi
lumpur itu menunjukkan kesusahan
dan marabahaya.
“Sinten-sinten tiyang ngimpi
ngambah endhut, punika alamatipun
badhe kesisahan”.
Siapapun orangnya yang bermimpi
berjalan meliwati lumpur, itu
firasatnya akan mendapatkan
kesusahan atau kesulitan.
Simbol Debu dan Pasir.
“Lebu punika inggih peranganipun
bumi, jalaran sedaya manusa, tiyang
punika upami memanggen inggih
katah labunipun lan wedinipun. Lebu
lan wedi inggih punika nedahaken
kabegjaning manungsa.”
Debu itu salah satu bagian dari bumi,
karena semua manusia itu bertempat
tinggal yang banyak debu dan
pasirnya. Debu dan pasir itu
menandakan keberuntungan manusia.
“Sinten-sinten tiyang nglampah
ingkang kathah lebunipun lan
wedhinipun, punika alamatipun badhe
sugih”.
Siapapun orangnya yang bermimpi
berjalan yang banyak debu dan
pasirnya, itu firasatnya akan kaya.
“Menawi wonten tiyang ngimpi nedha
lebu utawi wedhi, inggih punika badhe
angsal pangupajiwa ingkang kathah
tur eja lan manahipun pinaringan
bingah kemawon”.
Jika ada orang yang bermimpi
memakan debu atau pasir, itu berarti
akan mendapatkan rizki yang banyak
atau pekerjaan yang baik dan hatinya
akan selalu senang dan bahagia.
Simbol Gempa.
“Lindu punika satunggaling perkawis
ingkang ngajrihi manusa jalaran saged
ngojag-ojag griya, wit-witan, lan
sedayanipun barang ingkang wonten
ing bumi, dados lindu punika
nedahaken kasisahan.”
Gempa itu salah satu perkara yang
menakutkan manusia karena bisa
mengoyang-goyangkan rumah,
pepohonan dan semua yang ada di
bumi, jadi gempa itu menandakan
kesusahan.
“Menawi wonten tiyang ngimpi
griyanipun kenging lindu, punika
alamatipun badhe manggih kasisahan
lan salebeting griya punika tiyangipun
duraka”.
Jika ada orang yang bermimpi
rumahnya terkena gempa, itu
firasatnya akan mendapatkan
kesulitan dan semua penghuni rumah
itu durhaka.
“Menawi wonten tiyang ngimpi
griyanipun kenging lindu ngantos
rebah, punika alamatipun badhe
pejah”.
Jika ada orang yang bermimpi
rumahnya terkena gempa sampai
roboh, itu firasatnya akan meninggal
dunia.
Simbol Hutan.
“Menawi wonten tiyang ngimpi
salebeting wana kados limrahipun
wana, punika alamatipun saweg
nglampahi agama ingkang leres, tur
pangupajiwanipun inggih jembar tur
gampil.”
Jika ada orang yang bermimpi didalam
hutan yang seperti layaknya hutan, itu
artinya akan menjalani ajaran agama
dengan benar, dan dalam mencari
penghidupan akan luas dan sangat
mudah.
“Menawi wonten tiyang ngimpi wonten
ing wana nanging wonten ngriku
ngombe lan nedha, punika alamatipun
badhe manggih keremenan ingkang
nikmat lan kabingahaning manah”.
Jika ada orang yang bermimpi berada
di hutan, namun didalam hutan
tersebut minum dan makan, itu
firasatnya akan mendapatkan
kenikmatan dan kebahagian hati.
Simbol Pohon Besar dan Kecil.
“Sadaya wit-witan ingkang ageng
punika alamatipun katah paedahipun
kanggo manusa nanging ugi kangge
urub-urubing latu, inggih punika
kangge nedahaken tingkahipun
manusa.”
Semua pepohonan yang besar itu
artinya banyak kegunaannya untuk
manusia namun juga untu membuat
menyalanya api, yaitu menandakan
tingkah laku manusia.
“Sinten-sinten tiyang ingkang ngimpi
sumerep kajeng ingkang ageng sanget
kados waringin utawi albisiya, punika
alamatipun tiyang punika nglampahi
agami ingkang boten leres”.
Siapapun orangnya yang bermimpi
melihat kayu yang besar seperti
pohon beringin. Albisiya, itu
firasatnya akan menjalani agama
yang kurang benar.
“Menawi wonten tiyang ngimpi
sumerep utawi nanem wit anggur lan
delima, punika alamatipun badhe
angsal bojo ingkang ayu tur sugih
bandha”.
Jika ada orang yang bermimpi melihat
atau menanam pohon anggur dan
delima, itu firasatnya akan mendapat
jodoh yang cantik serta kaya harta.
“Menawi wonten tiyang ngimpi nedha
jeram Bali, punika alamatpun
pinaringan lare jaler ingkang sae
rupanipun”.
Jika ada orang yang bermimpi makan
jeruk Bali, itu firasatnya akan
dikaruniai anak laki-laki yang
rupawan.
“Menawi wonten tiyang ngimpi nedha
semangka ijem, punika alamatipun
badhe wonten rejeki dhateng tur
kabingahaning manah”.
Jika ada orang yang bermimpi makan
semangka hijau, itu firasatnya akan
mendapatkan rezeki serta akan
mendapatkan kebahagian hati.
“Menawi wonten tiyang ngimpi
sumerep kajeng wewangen kados
mawar, melathi, punika alamatipun
badhe pinaringan lare ingkang sae
rupinipun”.
Jika ada orang yang bermimpi melihat
bunga yang wangi seperti mawar,
melati, itu firasatnya akan
mendapatkan anak yang baik dan
rupawan.
Simbol Menikah.
“Sadaya tiyang jaler estri wonten ing
ngalan donya, punika mesthi remen
mbojo, jalaran sampun dipun pesthi
makaten, amargi supados saged
manak kathah, pramila ngimpi kados
makaten nedahaken kabingahan,
upami jodo lan rukun”.
Semua orang laki-laki maupun
perempuan di dunia pasti senang
menikah, karena memang begitu
adanya, sebab supaya bisa
berkembang biak, seandainya mimpi
seperti itu menandakan akan
kesenangan, jika berjodoh dan rukun.
“Menawi wonten tiyang ngimpi mbojo
utawi dados penganten kaliyan tiyang
estri ingkang sampun sumerep
wastanipun utawi rupanipun, punika
alamatipun badhe temahan angsal
tiyang estri punika utawi badhe
angsal kamulyan lan pangkat lan
badhe angsal pangupajiwa ingkang
jembar”.
Jika ada orang yang bermimpi
menikah atau jadi pengantin bersama
wanita yang sudah dikenal, itu
firasatnya akan berjodoh dengan
wanita tersebut atau akan
mendapatkan kemulian dan
kedudukan serta akan mendapat
rizeki/pekerjaan yang luas.
Simbol Hamil dan Melahirkan.
“sadaya tiyang ingkang wonten ing
ngalam donya upami ingkang tiyang
estri pinaringan meteng lajeng
manahipun bingah sanget, pramila
meteng punika nedahaken tambahipun
pangupajiwa.
Semua orang yang berada di dunia ini,
apa bila perempuan pasti
menginginkan hamil, lalu hatinya akan
senang sekali, jika demikian hamil itu
berarti bertambahnya pekerjaan.
“Menawi wonten tiyang ngimpi
sumerep tiyang estri ingkang ayu
sanget punika meteng, punika
alamatipun badhe pinaringan
pangupajiwa ingkang jembar”.
Jika ada orang yang bermimpi melihat
perempuan yang cantik sedang hamil,
itu firasatnya akan mendapatkan
rezeki/pekerjaan yang baik dan luas.
Simbol Meninggal.
“Sadaya tiyang wonten ing ngalam
donya punika badhe mesthi pejah,
amargi sampun kangge
kosokwangsulipun, inggih punika
wonten pejah wonten gesang, lan
wonten tiyang jaler mesthi wonten
tiyang estri, wonten sae lan wonten
awon”.
Semua orang di dunia ini pasti akan
meninggal, karena sudah ada
kebalikannya, yaitu ada meninggal
ada hidup, ada laki-laki pasti ada
perempuan, ada baik dan ada buruk.
“Menawi wonten tiyang ngimpi wonten
salebeting kuburan, nanging boten
pejah, punika alamatipun badhe
manggih kasisahan”.
Jika ada orang yang bermimpi ada di
dalam kuburan, namun belum
meninggal, itu berarti akan
mendapatkan kesusahan.
Simbol Minuman dan Susu.
Yang dimaksud dengan minuman
adalah minuman yang dapat membuat
mabukk manusia, karena minuman itu
dapat membuat hilangnya kendali atas
akal sehat. Adapun susu adalah
minuman yang dapat menyehatkan
tubuh, berikut pengertian minuman
dalam mimpi :
“Omben-omben kados ciyu, brendhi,
lan pundi-pundi ingkang ndadosaken
mendemi. Toya susu punika sadaya
ndadosaken sarasaning badan”.
Minum-minuman itu seperti ciyu,
brendi, dan lain-lain yang dapat
menyebabkan mabuk. Air susu itu
semua membuat sehatnya badan.
“Sinten-sinten tiyang ingkang nedha
arak, punika alamatipun nedha
tetedhan ingkang duraka”.
Orang yang bermimpi meminum arak,
itu sama halnya dengan memakan
yang berdosa.
“Menawi wonten tiyang ngombe susu
lembu, punika alamatipun badhe
minggah kabinggahan, inggih punika
nglampahi agami leres, pinaringan
pangupajiwa ingkang suci tur jembar”.
Jika ada orang yang bermimpi
meminum susu sapi, itu artinya akan
mendapatkan kebahagiaan, yaitu
menjalani agama yang benar,
mendapatkan pekerjaan yang baik dan
luas.
Simbol Hewan.
Hewan itu ada beraneka ragam
seperti hewan ternak, hewan buas,
hewan yang berbisa dan sebagainya.
Yang masuk ke dalam hewan yang
berbisa adalah ular. Ular dapat
menjadi simbol kebijakan, namun ular
dalam hal mimpi biasanya adalah hal
buruk karena menandakan musuh dan
ular juga dapat bermakna mengenai
pangkat, berikut pengertiannya dalam
mimpi :
“Menawi wonten tiyang ngimpi
sumerep sawer, punika alamatipun
nggadhahi satru, nanging nyamar”.
Jika ada orang yang bermimpi melihat
ular, itu berarti memiliki musuh
namun menyamar.
“Menawi ngimpi sumerep sawer
ingkang ageng nanging piyambakipun
boten ajrih, punika alamatipun badhe
pinaringan kanikmatan utawi pangkat
ingkang ageng”.
Jika ada orang yang bermimpi melihat
ular yang besar namun tidak takut, itu
berarti akan mendapat kenikmatan
atau pangkat yang besar.
“Menawi wonten tiyang ngimpi
numpak gajah, punika alamatipun
badhe dados nggadhahi pangkat tur
tiyang ngriku sami ajrih dhateng
piyambakipun”.
Jika ada orang yang bermimpi menaiki
gajah, itu firasatnya akan menjadi
orang yang memiliki pangkat dan
derajat yang tinggi serta disegani
orang banyak.
“Menawi wonten tiyang ngimpi
numpak sima, punika alamatipun
badhe angsal pangkat luhur tur saged
ngawonaken dhateng mangsahipun”.
Jika ada orang yang bermimpi menaiki
singa, itu firasatnya akan
mendapatkan pangkat yang luhur
serta bisa menundukkan musuhnya.
“Menawi ngimpi sumerep kethek,
punika alamatipun lelampahanipun
tiyang punika awon sanget lan asring
duraha dhateng Gusti Allah ingkang
maringi gesang”.
Jika ada orang bermimpi bertemu
monyet, itu firasatnya sangat buruk
sekali dan sering berbuat durhaka
kepada Allah yang memberikan
kehidupan.
“Menawi ngimpi nyepeng utawi ngingu
utawi nedha ulan (sanesipun ulam
seganten) ingkang ageng sanget
kados ulam kakap, bandeng, lan
sanesipun badhe pinaringan untung,
kamulyan lan anggenipun ngupados
pangupajiwa manahipun ayem”.
Jika ada orang yang bermimpi
memegang atau memelihara atau
makan ikan (bukan ikan laut) yang
besar seperti kakap, bandeng, dll, itu
firasatnya akan mendapatkan
keuntungan, kemuliaan dan dalam
mencari rezeki/pekerjaan/
penghidupan hatinya damai.
“Menawi wonten tiyang ngimpi
sumerep peksi gagak, punika
alamatipun lelampahanipun awon
sanget, lan badhe manggih kasisahan
ingkang ngajrih-ngajrihi”.
Jika ada orang yang bermimpi melihat
burung gagak, itu firasatnya
perbuatannya buruk sekali, dan akan
menemui kesusahan yang sangat
menakutkan.
“Menawi wonten tiyang ngimpi
sumerep peksi emprit, greja, lan
sedayanipun peksi ingkang alit,
punika alamatipun kuwatos dhateng
kemawon dhateng prakawis lan
pancabaya”.
Jika ada orang yang bermimpi melihat
burung emprit, gereja dan sejenis
burung kecil lainnya, itu firasatnya
selalu kuwatir (gamang) terhadap
persoalan dan marabahaya.
“Menawi wonten tiyang ngimpi
nyepeng peksi gelathik utawi
perkutut, punika alamatipun badhe
pinaringan jaler ingkang njalari berkah
lan untung lan gampil ngupados
pangupajiwa”.
Jika ada orang yang bermimpi
memegang burung glatik atau
perkutut, itu firasatnya akan diberi
anak laki-laki yang membawa berkah
dan beruntung serta mudah dalam
mencari rezeki/pekerjaan/
penghidupan.
“Menawi wonten tiyang ngimpi mburu
kidang, punika alamatipun badhe
angsal tiyang estri ingkang ayu
sanget, nanging upami sampun
gadhah bojo, punika alamatipun badhe
pinaringan lare estri ingkang ayu
sanget tur ngabekti sanget, nanging
upami kidang punika boten sarana
dipun buru, punika alamatipun badhe
angsal bandha saking tiyang estri,
jalaran tiyang estri punika sugih tur
prigel”.
Jika ada orang yang bermimpi
memburu kijang, itu firasatnya akan
mendapatkan perempuan yang sangat
cantik, namun jika sudah berkeluarga,
akan mendapatkan anak perempuan
yang sangat cantik dan berbakti. Jika
kijang itu tidak dengan sarana diburu,
itu firasatnya akan mendapatkan
kekayaan dari seorang perempuan,
sebab perempuan tersebut kaya dan
rajin.
Simbol Hewan Ternak.
“Rajakaya punika lembu, Jaran,
mesa, menda, sedaya manusa remen
sanget dateng rajakaya.”
Hewan ternak itu sapi, kuda, kerbau,
kambing, semua manusia senang
sekali dengan hewan ternak.
Simbol Hewan Buas.
“Sedaya upami kepanggih sato galak,
punika mesti ajrih jalaran ngajrih-
ngajrihi rupinipun lan watakipun.”
Semua manusia jika bertemu dengan
hewan buas pasti takut karena
menakutkan dari rupanya dan
wataknya.
Simbol Ikan.
“Ulam punika warni kalih, inggih
punika ulam seganten, inggih punika
ingkang mboten toyanipun asin kados
ulam lapen, lan sanes-sanesipun.”
Ikan itu ada dua macam yaitu ikan
laut dan ikan selain laut, yaitu selain
air yang bukan asin seperti ikan
sungai dan lain-lain.
Simbol Kapal atau Perahu.
Kapal merupakan alat transportasi
yang dapat mengantarkan manusia
dari suatu tempat ke suatu tempat
yang lain yang berada di atas air,
berikut pengertian simbol kapal
dalam mimpi :
“Baita punika satunggaling
tumpangan ingkang ngremeni lan
wilujengi tumrap manusa, nanging
manawi ngambah ing toya punika
nedahaken dados wilujeng”.
Kapal/prahu itu salah satu kendaraan
yang menyenangkan dan
menyelamatkan untuk manusia, jika
ingin melewati air, jadi dapat
memberikan keselamatan.
‘Sinten-sinten tiyang ngimpi numpak
baita ing seganten, punika alamatipun
badhe dados pangkat lan sanesipun”.
Jika ada orang yang bermimpi menaiki
kapal/prahu di laut, maka akan
mendapatkan pangkat dll.
“Menawi wonten tiyang ngimpi medal
saking baita, punika alamatipun badhe
manggih kabingahan namung
sakedhap sanget”.
Jika ada orang yang bermimpi keluar
dari kapal/prahu, itu artinya akan
mendapatkan kebahagiaan namun
hanya sebentar.
“Menawi wonten tiyang ngimpi
sumerep baita (mathuk) dhateng
tiyang ingkang ngimpi, punika
alamatipun badhe manggih kabingahan
sasampinipun sisah”.
Jika ada orang yang bermimpi melihat
ada kapal yang mendatangi kepada
orang yang bermimpi, itu firasatnya
akan mendapatkan kebahagiaan
setelah susah.
Simbol Batu Bata.
Batu bata merupakan perkakas yang
digunakan manusia untuk membuat
rumah. Batu bata pun diambil menjadi
simbol dalam mimpi seperti terdapat
dalam pengertian dibawah ini :
“Banon punika satunggaling bekakas
ingkang maedahi, inggih punika
kangge dedamelan, kados tembok lan
sanesipun”.
Batu bata itu salah satu perkakas
yang berguna yaitu untuk membuat
pekerjaan seperti membuat tembok
dan yang lainnya.
“Sinten-sinten tiyang ngimpi damel
banon punika alamatipun badhe sugih
yatra lan pinaringan sarasipun badan,
jalaran banon punika nedahaken
munpangating manusa”.
Orang yang bermimpi membuat batu
bata itu artinya akan kaya harta dan
sehatnya badan, karena batu bata itu
berguna bagi manusia.
“Menawi wonten tiyang ngimpi
tembokipun runtuh satunggal
banonipun, punika alamatipun ing
salebeting ing griya punika badhe
pejah”.
Jika ada orang yang bermimpi
temboknya runtuh satu batu batanya,
itu firasatnya penghuni rumah
tersebut akan ada yang meninggal
dunia.
“Menawi wonten tiyang ngimpi damel
banon, sasampunipun lajeng dipun
buceli, punika alamatipun ngupados
pangupajiwa gampil, nanging boten
saged kempal lan boten wonten
buktinipun”.
Jika ada orang yang bermimpi
membuat batu bata, lalu dihancurkan,
itu firasatnya dalam mencari rezeki/
pekerjaan/ penghidupan mudah sekali,
namun tidak dapat terkumpul dan
tidak ada buktinya.
Simbol Rumah.
“Griya punika satunggiling panggenan
ingkang dipen remeni manusa, punika
alamatipun dados nedahaken
kabingahan lan karemenan”.
Rumah itu salah satu tempat yang
disenengi manusia, yaitu mempunyai
firasat menunjukkan kesenangan dan
kesukaan.
“Menawi wonten tiyang ngimpi
sumerep griya sae lan jembar,
nanging pratela ing panggenanipun,
punika alamatipun badhe manggih
kasugihan tur pangkat inggil lan
pinaringan gampil ngupados
pangupajiwanipun”.
Jika ada orang yang bermimpi melihat
rumah yang bagus dan luas, atau kita
telah mengenali tempat tersebut, itu
firasatnya akan mendapatkan
kekayaan serta kedudukan/pangkat
yang tinggi dan diberi kelancaran
dalam mendapatkan pizeki/pekerjaan/
penghidupan.
Simbol Tangga.
Tangga merupakan alat yang
digunakan manusia untuk menaiki
sesuatu, demikian juga terdapat
pergertian dalam mimpi yaitu :
“Andha punika satunggaling bekakas
ingkang pirantos kangge minggah
manginggil, inggih punika dados
nedahaken utawi agami leres”.
Tangga itu salah satu perkakas yang
digunakan untuk naik ke tempat yang
lebih tinggi, itu artinya memberikan
pangkat atau agama yang benar.
“Manawi wonten tiyang minggah
ngangge andha ngantos dumugi ing
langit, punika alamatipun nglampahi
agami ingkang leres ngantos dumugi
pejahipun”.
Jika ada orang yang bermimpi naik
menggunakan tangga ke langit, itu
artinya akan menjalani agama yang
baik hingga meninggal.
“Manawi wonten tiyang ngimpi menek
andha nanging kraos ajrih lan boten
saged dumugi, punika alamatipun
badhe pinaringan sugih boten
temahan, utawi terkadang manggih
kasisahan”.
Jika ada orang yang bermimpi naik
tangga namun terasa takut dan tak
sampai, itu artinya akan kaya namun
tak terjadi.
Simbol Sudut Rumah.
“Dene upami ngimpi pojokanipun griya
punika alamatipun badhe pinaringan
lare, ingkang kaprah punika lare
estri”.
Apabila bermimpi pojokan rumah itu
firasatnya akan dikaruniai anak,
biasanya adalah anak perempuan.
“Upami anggenipun nambahi
pojokanipun punika sae sanget tur
kiyat, alamatipun lare estri punika
inggih ayu sanget tur ngabekti
sanget”.
Apabila dalam menambahkan pojoksn
rumah itu baik dan kuwat, itu
furasatnya berarti anak perempuan
itu cantik sekali dan sangat berbakti.
Simbol Jembatan.
“Kreteg punika satunggiling bekakas
ingkang ndadosaken wilujeng tiyang
ingkang lumampah, inggih punika
nedahaken damel sae dhateng
tiyang”.
Jembatan itu salah satu alat yang
membuat selamat bagi orang yang
berjalan, yaitu menandakan perbuatan
baik kepada orang.
“Sinten-sinten tiyang mowot ing
kreteg, punika alamatipun badhe
manggih kabingahan”.
Jika ada orang yang bermimpi
berjalan diatas jembatan, itu
firasatnya akan mendapatkan
kebahagiaan.
Simbol Pakaian.
“Sedaya tiyang jaler estri punika
remen sanget dhateng sandhangan,
jalaran kangge pepaesipung tiyang
gesang, inggih punika nedahaken
lelampahan sae”.
Semua laki-laki dan perempuan
menyukai sekali pada pakaian, karena
digunakan sebagai perhiasan manusia
yang hidup, yaitu menandakan
perbuatan yang baik.
“Menawi wonten tiyang ngimpi
ngangge sandhangan kadamel saking
kapuk, punika alamatipun inggih
kabingahan”
Jika ada orang yang bermimpi
menggunakan pakaian dari bahan
kapuk, itu firasatnya akan
mendapatkan kebahagiaan.
Simbol Rias Wanita dan Uang.
“Tiyang wonten ing ngalam donya
punika mila katingal sae utawi ayu,
punika lantaran ngangge sandhangan
lan pepaes kados gelang, kalung lan
sanesipun, punika nedahaken warni-
warning tingkah sae”.
Manusia yang ada di dunia ini ingin
terlihat baik atau cantik, itu karena
menggunakan pakaian dan perhiasan
seperti gelang, kalung dll, itu
menandakan beragamnya perbuatan
yang baik.
“Menawi wonten tiyang ngimpi
nyepeng mutyara, punika alamatipun
badhe angsal bojo ingkang ayu
sanget”.
Jika ada orang yang bermimpi
memegang mutiara, itu firasatnya
akan mendapatkan jodoh wanita yang
sangat cantik.
“Menawi wonten tiyang ngimpi medal
mutyara saking cangkemipun, punika
alamatipun tiyang punika ahli mituturi
perkawis kasaenan”.
Jika ada orang yang bermimpi
mengeluarkan mutiara dari mulutnya,
itu firasatnya pertanda orang tersebut
ahli memberi nasehat tentang
kebaikan.
Simbol Senjata.
Senjata digunakan manusia untuk
membela diri dan sebagai simbol
untuk pangkat dan kekuasaan, berikut
pengertian senjata dalam mimpi :
“Gaman punika satunggiling bekakas
ingkang maedahi lan nulungi dhateng
manusa…. dados nedahaken pangkat,
kamulyan lan kamashuran”.
Senjata itu salah satu alat yang
berguna dan menolong manusia. Jadi
menandakan pangkat, kemuliaan, dan
kemashuran.
“Manawi wonten tiyang ngimpi
nyepeng tumbak, pedhang lan
sanesipun punika alamatipun badhe
pinaringan pangkat ingkang luhur”.
Jika ada orang yang bermimpi
memegang tombak, pedang, dan lain-
lain itu berarti akan mendapatkan
pangkat yang luhur.
“Manawi wonten tiyang ngimpi ndekek
pedhang ing wrangkanipun, punika
alamatipun badhe pinaringan lare
jaler”.
Jika ada yang bermimpi memasukkan
pedang ke dalam tempatnya, itu
berarti akan mendapat anak laki-laki.
Simbol Lain-lain.
Wadah dan Peralatan.
“Wonten malih wadah ingkang
kadamel saking beling, kados piring
gelas lan sanesipun, punika
alamatipun badhe bojo”.
Ada lagi tempat yang terbuat dari
kaca, seperti piring gelas dll, itu
firasatnya akan mendapatkan jodoh.
Pekerja.
“Menawi ngimpi piyambakipun dados
tukang tukar yatra, alamatipun
piyambakipun nggadhahi ilmu ingkang
munpangati”.
Jika ada orang yang bermimpi dirinya
menjadi penukar uang, itu firasatnya
akan mendapatkan ilmu yang
bermanfaat.
“Menawi ngimpi piyambakipun dados
tukang batu, punika alamatipun sae
sanget, inggih punika lelampahanipun
ingkang duraha dipun mareni lan
anggenipun nglampahi agami ingkang
mantep sanget”.
Jika ada orang yang bermimpi dirinya
menjadi tukang batu, itu firasatnya
baik sekali, yaitu perbuatannya yang
durhaka telah di tinggalkan dan dalam
menjalani agamanya sudah sangat
mantab sekali.

Minggu, 08 September 2013

Serat hidayat jati

SERAT HIDAYAT JATI
8 Votes
Wejangan ke-1 Ananing Dat.
Sajatine ora ana apa-apa awit duk
maksih awang-uwung durung ana
sawiji-wiji, kang ana dhingin Ingsun,
sajatine kang maha suci anglimputi
ing sipatIngsun, anartani ing
asmanIngsun, amratandhani ing
apngalIngsun.
Wejangan ke-2 Wahananing Dat.
sajatine Ingsun dat kang amurba
amisesa kang kawasa anitahake
sawiji-wiji, dadi sanalika, sampurna
saka kodrat Ingsun, ing kono wus
kanyatan pratandhaning apngalIngsun
kang minangka bebukaning
iradatIngsun, kang dhingin Ingsun
anitahake kayu aran sajaratulyakin
tumuwuh ing sajroning alam
ngadammakdum ajali abadi. Nuli
cahya aran nur muhammad, nuli kaca
aran mirhatulkayai, nuli nyawa aran
roh ilapi, nuli damar aran kandil, nuli
sesotya aran darah, nuli dhindhing
jalal aran kijab. Iku kang minangka
warananing kalaratIngsun.
Wejangan ke-3 Kahananing Dat.
Sajatine manungsa iku rahsanIngsun
lan Ingsun iku rahsaning manungsa,
karana Ingsun anitahake adam asal
saka anasir patang prakara, bumi,
geni, angin, banyu. Iku kang dadi
kawujudaning sipat Ingsun, ing kono
Ingsun panjingi mudah limang prakara,
nur, rahsa, roh, napsu, budi. Iya iku
minangka warananing wajah Ingsun
kang maha suci.
Wejangan ke-4 Pambukaning tata
malige ing dalem betalmakmur.
sajatine Ingsun anata malige ana
sajroning betalmakmur, iku omah
enggoning parameyanIngsun,
jumeneng ana sirahing Adam. Kang
ana sajroning sirah iku dimak, yaiku
utek, kang ana antaraning utek iku
manik, sajroning manik iku budi,
sajroning budi iku napsu, sajroning
napsu iku suksma, sajroning suksma
iku rahsa, sajroning rahsa iku Ingsun,
ora ana Pangeran anging Ingsn, dat
kang nglimputi ing kaanan jati.
Wejangan ke-5 Pambuka tata malige
ing dalem betalmukarram.
sajatine Ingsun anata malige sajroning
betalmukarram, iku omah enggoning
lalaranganIngsun, jumeneng ana ing
dhadhaningg adam. Kang ana
sajroning dhadha iku ati, kang ana
antaraning ati iku jantung, sajroning
jantung iku budi, sajroning budi iku
jinem , yaiku angen-angen, sajroning
angen-angen iku suksma, sajroning
suksma iku rahsa, sajroning rahsa iku
Ingsun. Ora ana pangeran anging
Ingsun dat kang anglimputi ing kaanan
jati.
Wejangan ke-6 Pambuka tata malige
ing dalem betalmukadas.
sajatine Ingsun anata malige ana
sajroning betalmukadas, iku omah
enggoning pasucenIngsun, jumeneng
ana ing kontholing adam. Kang ana
sajroning konthol iku prinsilan, kang
ana ing antaraning pringsilan ikku
nutpah, yaiku mani, sajroning mani iku
madi, sajroning madi iku wadi,
sajroning wadi iku manikem, sajroning
manikem iku rahsa, sajroning rahsa
iku Ingsun. Ora ana pangeran anging
Ingsun dat kang anglimputi ing kaanan
jati, jumeneng sajroning nukat gaib,
tumurun dadi johar awal, ing kono
wahananing alam akadiyat, wahdat,
wakidiyat, alam arwah, alam misal,
alam ajsam, alam insan kamil,
dadining manungsa sampurna yaiku
sajatining sipatIngsun.
Wejangan ke-7 Panetep santosaning
iman.
Ingsun anekseni satuhune ora ana
Pangeran anging Ingsun lan anekseni
Ingsun satuhune muhammad iku
utusan Ingsun.
Wejangan ke-8 Sasahidan Ingsun.
anekseni ing DatIngsun dhewe,
satuhune ora ana Pangeran anging
Ingsun, lan anekseni Ingsun satuhune
muhammad iku utusanIngsun. Iya
sejatine kan aran Allah iku
badanIngsun, rasul iku rahsaNingsun,
muhammad iku cahayaNingsun. Iya
Ingsun kang urip tan kena ing pati, iya
Ingsun kang eling tan kena ing lali, iya
Ingsun kang langgeng ora kena owah
gingsir ing kaanan jati, iya Ingsun
kang waskitha, ora kasamaran ing
sawiji-wiji. Iya Ingsun kang amurba
amisesa, kang kawasa wicaksana ora
kekurangan ing pakerthi, byar
sampurna padhang terawangan, ora
karasa apa-apa, ora ana katon apa-
apa, amung Ingsun kang anglimputi
ing alam kabeh kalawan kodratIngsun.

Bukti kiyamat

AJARAN HARI KIAMAT
Rate This
Bab 12
AJARAN HARI KIAMAT (QIYAMAT)
MACAM-MACAM KEJADIAANNYA,
MEMBUKTIKAN.
Sebelum menceritakan tentang
kiamat, diterangkan rahasianya, dan
waktu terjadinya kiamat, dijawab
terlebih dahulu. Kiamat itu tiap-tiap
hari, tiap-tiap jam, tiap menit, tiap
detik, bisa saja bersamaan, tetapi
tidak rusak dan tidak hancur, semakin
lahir dan selamat.
Menerangkan tentang Kiamat
membutuhkan pikiran yang jernih dan
bijaksana, harus dipikir dahulu, cocok
atau tidaknya dengan kenyataan, yang
diatas sudah diterangkan bahwa kitab-
kitab suci Al-Qur’an Nul Qarim, Bybel,
Injil dan lain-lain, semua bukan untuk
orang mati (yang sduah dikubur) tetapi
untuk orang hidup, lalu jalan
membuktikan kata-kata akhirat,
Kiamat, mati, Luhilmahfudz, padang
Maqhsar, itu harus jumpa (terdapat)
dibawah ini.
Umumnya kata Kiamat itu hancur
dunia seisinya, karena hancur lebur
satu hari bersamaan, Kiamat asal dari
kata Qiyaman, menjadi Qiyamah;
bangun seketika, contoh Yaumil
Qiyamah menjadi Yaumil Qiyamat.
Yaumil Qiyamat; berdiri sendiri.
Cerita tentang hari Kiamat sebenarnya
hari para Roh-roh yang dibangkitkan
dari kubur, lalu diperintahkan ke
Padang Maqhsar (lapangan yang
sangat panas). Di Hadist Bukhari
ayat : 42 Bab : 9; Nabi Muhammad
tidak pernah mengatakan Kiamat itu
rusak, kata bahasa Arab jelas sekali
mengatakan tidak rusak, tetapi bangkit
(berdiri sendiri).
Umpama sifat 20 diteliti, Kiamat itu
sifatnya Allah (Qiyamuh Binafsihi);
berdiri sendiri, jadi bukan rusak atau
hancur, dan kitab-kitab Bybel, Al-
Qur’an dan kitab suci lain-lainnya
tidak pernah mengatakan dunia itu
hancur, semua itu tetap baik-baik saja
atau lestari. Apa sebab masyarakat
umum mengatakan Kiamat itu
hancurnya dunia?. Katanya diwaktu
hidup mengerjakan shalat lima waktu
mempunyai tanda dikeningnya
langsung masuk Surga, berkumpul
dengan leluhurnya. Dan jahat (Kafir,
kufur) disiksa, benar di Qur’an
menerangkan; Kiamat bersamaan
dengan huru hara yang mengerikan,
tetapi sampai sekarang walaupun
berjuta-juta tahun tidak terbukti.
Qur’an mengatakan Kiamat itu
datangnya tiba-tiba (tersentak), dan
yang melihat Allah sendiri. Apa para
hamba-Nya bisa mengetahui (melihat),
itu pertanyaan yang sehat
berdasarkan pikiran yang jernih,
mencari yang sangat sulit tentang
Kiamat harus berlandaskan kita suci
Al-Qur’an Nul Qarim, Bybel dan
Hadist yang Shahih. Dibawah ada
contoh bersangkutan tentang Kiamat;
1. Si A umurnya lebih dari 50 tahun
bercerita dengan Si B; nanti dunia
akan Kiamat, hancur dengan isi-
isinya, datang seketika, tentang ini
tidak ada yang mengetahui, hanya
Allah sendiri.
2. Si B percaya dan yakin dengan
kata-kata Si A tadi, umur si A
mencapai 100 tahun mati, jadi tidak
mengalami dunia hancur.
3. Si B masih hidup, tetap mengoreksi
datangnya Kiamat tadi, tentang Si A. Si
B lagi-lagi cerita tentang Kiamat
kepada anak-anaknya si C, lalu
menceritakan dengan anaknya lagi.
Jadi itu semua cerita bohong
(Tahayul). Cerita Kiamat sehingga
turun temurun, hingga sekarang, dunia
tetap segar bugar, jadi Kiamat hancur
itu semua tidak terbukti.
Menjawab keterangan Kiamat rusak,
diantara dua itu tidak ada, lalu
sebaliknya, Kiamat itu berdiri, kalau
rusak akan tetap hancur, ada
pertanyaan; apa dunia itu tidak
rusak?, jawabnya; kekuasaan Allah itu
bukan untuk merusak dunia, kalau
hanya merusak dunia itu mudah, lebih
mudah dari memijit buah ranti, karena
Allah itu yang Maha Kuasa, yang
diciptakan itu semua milik-Nya.
Dibawah ini ada ayat-ayat suci yang
berhubungan dengan Kiamat;
Qur’an surat Az-Zukhruf : 66 ;
”Mereka tidak menunggu kecuali
kedatangan hari kiamat kepada
mereka dengan tiba-tiba sedang
mereka tidak menyadarinya.”
Qur’an surat Al-Baqarah : 28 ;
“Mengapa kamu kafir kepada Allah,
padahal kamu tadinya mati, lalu Allah
menghidupkan kamu, kemudian kamu
dimatikan dan dihidupkan-Nya
kembali, kemudian kepada-Nya-lah
kamu dikembalikan”
Qur’an surat Luqman : 28 ;
“Tidaklah Allah menciptakan dan
membangkitkan kamu (dari dalam
kubur) itu melainkan hanyalah seperti
(menciptakan dan membangkitkan)
satu jiwa saja. Sesungguhnya Allah
Maha Mendengar lagi Maha Melihat”
Qur’an surat Yaasiin : 33 ;
“Dan suatu tanda (kekuasaan Allah
yang besar) bagi mereka adalah bumi
yang mati. Kami hidupkan bumi itu
dan Kami keluarkan dari padanya biji-
bijian, maka daripadanya mereka
makan.”
Ayat no.4 tersebut diatas tidak
terdapat kata-kata rusak, apalagi
rusaknya dunia; sebenarnya isi Al-
Qur’an penuh dengan teka teki yang
sangat unik, yang harus dibuka jikalau
mengambil arti yang sebenarnya.
Dalam Qur’an surat Al-Israa : 89 ;
“Dan sesungguhnya Kami telah
mengulang-ulang kepada manusia
dalam Al Quran ini tiap-tiap macam
perumpamaan, tapi kebanyakan
manusia tidak menyukai kecuali
mengingkari (nya)”
Arti ayat-ayat yang diatas, ayat No.1
diterangkan; datangnya Kiamat tiba-
tiba (tersentak), dan manusia tidak
sadar (tidak merasakan), umpama
Kiamat itu rusak pasti manusia bisa
merasakan karena semua
menyaksikan. Mengetahui itu berarti
manusia merasakan (ingat). Dan ayat
No.2 menerangkan; bahwa manusia
dibangunkan (di Kiamatkan) dengan
Allah atau dihidupkan. Sesudah
menjalani hidup didunia, lalau di
matikan kembali, seperti dilahirkan
(menjelam). Ayat No.3 membuktikan
yang sangat jelas; Allah
membangkitkan dari kubur
(menghidupkan lagi) ke dunia
memakai jasmani, dilahirkan menjadi
bayi dari rahim manusia. ayat No.4
menerangkan tentang Kiamat; Allah
memberi peringatan, Kiamat itu
seperti benih (biji-bijian) yang tumbuh
sendiri ditanah; artinya benih itu
tumbuh menjadi buah, buah ditanam
menjadi benih, itu terus menerus,
anak beranak. Sulitnya tentang
tumbuh, yang pasti melalui proses,
keluar dari dalam buah (Qiyamuh
Binafsihi), jelasnya Kiamat.
Sebelum keterangan-keterangan yang
menerangkan Kiamat itu seperti apa?.
Lihat dulu ayat-ayat suci Al-Qur’an
surat Al-Hajj : 7;
“dan sesungguhnya hari kiamat itu
pastilah datang, tak ada keraguan
padanya; dan bahwasanya Allah
membangkitkan semua orang di dalam
kubur”
Qur’an surat Al-Ahzab : 63 ;
“Manusia bertanya kepadamu tentang
hari berbangkit. Katakanlah:
“Sesungguhnya pengetahuan tentang
hari berbangkit itu hanya di sisi
Allah.” Dan tahukah kamu (hai
Muhammad), boleh jadi hari
berbangkit itu sudah dekat waktunya”
Qur’an surat Al-Kahfi : 48 ;
“Dan mereka akan dibawa ke hadapan
Tuhanmu dengan berbaris.
Sesungguhnya kamu datang kepada
Kami, sebagaimana Kami menciptakan
kamu pada kali yang pertama; bahkan
kamu mengatakan bahwa Kami
sekali-kali tidak akan menetapkan
bagi kamu waktu (memenuhi)
perjanjian”
Qur’an surat Yunus : 44 ;
“Sesungguhnya Allah tidak berbuat
zalim (menganiaya) kepada manusia
sedikitpun, akan tetapi manusia itulah
yang berbuat zalim (menyiksa) kepada
diri mereka sendiri”
Qur’an surat An-Naazi’aat : 25 ;
“Maka Allah mengazab (menyiksa)nya
dengan azab (siksa) di akhirat dan
azab (siksa) di dunia.
Qur’an surat Ali-Imran : 108 ;
“Itulah ayat-ayat Allah. Kami bacakan
ayat-ayat itu kepadamu dengan benar;
dan tiadalah Allah berkehendak untuk
menganiaya (menyiksa) hamba-
hamba-Nya”
Qur’an surat An-Nissaa : 132 – 133 ;
132. “Dan kepunyaan Allah-lah apa
yang di langit dan apa yang di bumi.
Cukuplah Allah sebagai Pemelihara”
133. “Jika Allah menghendaki, niscaya
Dia musnahkan kamu wahai manusia,
dan Dia datangkan umat yang lain
(sebagai penggantimu). Dan adalah
Allah Maha Kuasa berbuat demikian”
Rahasia ayat-ayat suci diatas
diterangkan dibawah; Kiamat itu
sebenarnya terjadi setiap hari, setiap
jam, setiap menit dan setiap detik,
sewaktu-waktu bersamaan.
Keterangannya; lahir bayi kedunia
bersamaan harinya walaupun
tempatnya dimana-mana, di Indonesia
ataupun di luar negeri dan lain-lain.
Menurut orang, Qur’an surat Yunus :
44, tersebut diatas; hancurnya bumi
(dunia) ternyata omong kosong,
umpama dunia hancur, Allah menyia-
nyiakan ciptaannya. Allah tidak
pernah menyia-nyiakan umatnya,
tetapi manusia saling siksa menyiksa,
Bom mengebom (hancur
menghancurkan). Dan Qur’an surat
An-Naazi’aat : 25, diatas tujuannya;
lahir gantinya mati, hilang itu tidak
melihat barangnya, tetapi barangnya
tetap ada, kalau lahir terus menerus
didunia pasti padat isi manusia dan
hewan, kalau banyak yang mati lama-
lama dunia kosong, sebenarnya dunia
sudah diukur, tetap tidak bertambah
dan berkurang, umpama air menurut
ukuran para ahli 280 miliar ton x 1
kubik (1000 liter), ukuran tadi setiap
hari berkurang dilaut, menjadi uap
terbang keatas menjadi air, air jatuh
kebawah, begitu selamanya, hanya
pindah tempat.
Didunia sedari zaman dahulu sampai
sekarang tempat kematian, bala,
pembunuhan, perang, tetap dimana-
mana. Bayi tetap lahir (Kiamat), jadi
jumlah manusia semakin padat, tetapi
lain waktu banyak yang mati akibat
perang atau Tsunami (gelombang air
laut naik kedarat). Qur’an surat Ali-
Imran : 108 diatas mengatakan; Allah
itu tidak akan menyia-nyiakan
umatnya, tetapi menjaganya. Qur’an
surat An-Nisaa : 132 – 133 diatas
menyatakan; sudah cukup Allah
menjaganya, jika Allah menghendaki
kamu semua dimusnahkan, diganti
dengan umat yang lain.
Kalau ada orang mengatakan besok
dunia hancur, itu sebenarnya tidak
dikehendaki Allah, umpama
dikehendaki sekejab mata pasti
musnah, itu namanya sia-sia, oleh
karena Allah itu Maha Pengasih dan
Penyayang (Rahman Rahim).
Membahas tentang Kiamat itu rusak.
Karena Dat itu meliputi seluruh yang
ada (Q.s Hamim As-Sajdah : 54), lalu
Hakikat Aku dan Kamu satu (At’tauhid),
sama-sama memiliki Dat (Dat, Sifat,
Asma, Afhngal), itu satu. Karena
meliputi semua ciptaannya, kalau
Kiamat itu hancur lalu kemana
perginya Dat (Allah) yang mempunyai
sifat 20. yang menjaga alam lalu
sembunyi dimana?, sangat
membingungkan. Sebenarnya
Hakikatnya Dat melestarikan
ciptaannya. Kalau Kiamat itu rusak
tidak akan terjadi, karena Allah tetap
adanya, Dat itu melestarikan umatnya
dan alam raya ini. Itu Allah
mengatakan di Al-Qur’an surat Al-
Jaatsiyah : 3 ;
“Sesungguhnya pada langit dan bumi
benar-benar terdapat tanda-tanda
(kekuasaan Allah) untuk orang-orang
yang beriman”.
Jadi Allah menciptakan langit dan
bumi dan alam raya tetap tidak
diganggu, tetap dijaga, dilestarikan,
tidak akan dirusak, karena itu menjadi
saksi bahwa Allah itu ada.
Seketika ada orang bertanya agak
maju sedikit, apa pekerjaan Allah
sesudah menciptakan alam raya dan
seisinya?. Pertanyaan itu
membuktikan bahwa Kiamat hancur itu
tidak ada, Allah Maha Mengetahui
(wikan-jawa).
Jadi jelas di Qur’an surat Yaasiin :
82 ;
“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila
Dia menghendaki sesuatu hanyalah
berkata kepadanya: “Jadilah!” maka
terjadilah (Qun Fayaqun)”
Pelajaran (buku) Ronggo Warsito
mengatakan; Qun artinya perkataan
Allah, berkata sekali untuk selamanya
(abadi), pelajaran Kitab sifat 20 yaitu
nama yang benar. Fayaqun artinya
terjadi Jagad raya seisinya untuk
selamanya.
Qur’an surat Yaasiin : 82 diatas
artinya menguasai segalanya yang
ada, semua tidak ada yang
terlewatkan dengan kata Allah (Qun
Fayaqun). Umpama matinya manusia
karena kehendak Allah, jadi pasti
sama dengan bayi lahir dari
kandungan ibu. Jadi yang menjadi
imbalan mati karena Kodrat. Karena
yang dibicarakan tentang hidup, jadi
kalau ada bayi lahir selamat, itu tanda
bahwa bayi lahir tadi mendapat Sabda
Allah, karena Qun Fayaqun; terjadi,
terjadi hiduplah kamu, seketika bayi
itu lahir dan hidup, lalu timbul
pertanyaan yang berhubungan dengan
pelajaran Ronggo Warsito (buku
Hidayat Jati); apa sebabnya Allah itu
mengatakan Qun Fayaqun terus
menerus?, menurut Ronggo Warsito
yaitu :
Perkataan Qun = Dat Suci;
Dat Suci = Nama suci (tidak pernah
berubah);
Fayaqun = Terjadi alam raya seisinya
seketika selamanya.
Nama suci artinya Allah itu ada,
adanya Allah memiliki sifat 20. sifat
20 diciptakan beserta sifat-sifatnya,
jadi yang mendapat kata-kata itu
orang yang mempunyai sifat 20 tadi,
artinya kata-kata Allah kekuasaan
Allah sendiri, jadi kekuasaan itu
dimiliki sendiri, jadi Dat suci itu
memiliki sifat 20 + 1 kekuasaan
(wenang-jawa) menciptakan.
Karena kuasa menciptakan, maka apa
saja yang tidak disertai kekuasaan
(wenang-jawa) tidak terjadi (ujud),
sebab tidak memiliki kekuatan Dat
(pakarti-jawa) sifat 20.
Jadi Kiasan Ronggo Warsito tentang
Qun Fayaqun itu adanya ciptaan yang
nyata (ujud) Jagad raya tetap tidak
akan rusak dan hancur, dan tujuan
ayat suci Al-Qur’an surat Yaasiin : 82
diatas, hanya bagi yang dikehendaki
langsung ada.
Lahir dengan selamat sebenarnya
menerima kata-kata Allah, jadilah
kamu seketika jadi. Dan yang lahir
baru dan badan baru itu tidak ingat,
sewaktu manusia melewati jalan tidak
ingat itu, sebenarnya melewati alam
yang tidak bisa dijangkau (tankeno
kinoyo ngopo-jawa), karena tidak
merasakan apa-apa (Ma’rifat) tidak
laki, tidak perempuan, tidak zaman,
tidak tempat, tidak jauh atau dekat. Itu
artinya rahasia sastra jendra dan
disebut makhluk yang bisa
mengetahui, karena penjelmaan jiwa
itu ada 2 unsur :
1. Kalau bisa mengamalkan
perjalanan, Innalillahi Wa Innaillaihi
Rojiun (keterima amalannya dengan
Allah/mulih mula niro-jawa).
2. Kalau tidak sama sekali
mengamalkan, sama berulang kali
dilahirkan kedunia memakai badan
jasmani.
Siapa saja yang tidak mengerjakan
sewaktu didunia, pasti di Kiamatkan
lagi, dan tujuan-tujuan itu yang
dimaksud Islam. Jiwa yang suci bisa
mengalami seperti diwaktu lahir.
Keterangan ayat Qur’an Ali-Imran :
102 ;
“Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah sebenar-
benar takwa kepada-Nya; dan
janganlah sekali-kali kamu mati
melainkan dalam keadaan Islam
(At’tauhid).”
Pemeberitahuan; jika mati dalam
keadaan Islam, artinya mati tidak
merasakan apa-apa, orang yang
begitulah yang bisa melewati alam
kuburnya tidak merasakan apa-apa
sama seperti tidur tidak mengalami
mimpi. Walaupun ada rasanya tenang
dan tentram tidak merasakan yang
tidak enak.
Ukuran setiap hari kalau tidak berbuat
salah, walaupun terdakwa (didakwa)
pikiran pasti tidak was-was, tidak
gentar, tenang dan tidak berdebar-
debar. Roh yang yang bisa menyatu:
Innalillahi itu kalau sudah datangnya
hari Kiamat (lahir lagi) tidak ikut
dikiamatkan lagi seperti ayat Qur’an
surat Az-Zumar : 68 ;
“Dan ditiuplah sangkakala, maka
matilah siapa yang di langit dan di
bumi kecuali siapa yang dikehendaki
Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu
sekali lagi maka tiba-tiba mereka
berdiri (bangkit) menunggu
(putusannya masing-masing)”
Ayat diatas maksudnya Roh-roh (jiwa)
yang sudah menjadi ijin Allah
menghadap kepada-Nya dan menyatu
dengan Dat (Allah) atau Islam, mereka
tidak ikut pingsan atau ikut bangkit
dari Kiamat, yaitu jalannya menuju
asalnya ((Innalillahi Wa Innaillaihi
Rojiun). Jadi jelas perkataan Allah
tujuannya Ketuhanan (ke Allah-an /
Kasunyatan-jawa). Sudah tercatat
pada Qur’an surat Al-Kahfi : 48 ,
seperti tersebut diatas, catatan lewat
seperti keadaan Roh yang
mengahadap Allah?, jawabnya; Qur’an
surat Al-An’aam : 94 ;
“Dan sesungguhnya kamu datang
kepada Kami sendiri-sendiri
sebagaimana kamu Kami ciptakan
pada mulanya, dan kamu tinggalkan di
belakangmu (di dunia) apa yang telah
Kami karuniakan kepadamu; dan Kami
tiada melihat besertamu pemberi
syafa’at yang kamu anggap bahwa
mereka itu sekutu-sekutu Tuhan
(berhala) di antara kamu. Sungguh
telah terputuslah (pertalian) antara
kamu dan telah lenyap daripada kamu
apa yang dahulu kamu anggap
(sebagai sekutu Allah)”
Begitulah perjalanan Islam yang
sebenarnya, artinya ayat-ayat itu
kalau diteliti yang benar, pulang Roh
kepada Allah sama dengan kosong
(suwung-jawa / keadaan Tankeno
Kinoyo Ngopo –jawa).
Tujuan semua pengalaman Hakikat,
menerima wahyu, melihat gaib,
melihat saudara sendiri (bayangan
putih) sudah dianggap Allah, karena
disembah bisa memberi pertolongan,
itu bisa menjadi berhala bagi Allah.
jadi Roh yang dikehendaki Allah tidak
di Kiamatkan (dibangkitkan) lagi, itu
adalah Roh yang bersih tidak ada
sangkutan apa-apa (tidak ada
keinginan/kosong).
Aslama, Islamu, Muslimuna, itu sudah
jelas yang sebenarnya, penyembah
yang benar itu sebenarnya kosong
bagi keinginan (tidak ada keinginan
apa-apa), tidak ada pikiran apa-apa.
Jadi keterangan tentang Kiamat itu
menurut ucapan Nabi Muhammad SAW
dan dalil Al-Qur’an Nul Qarim yang
terdapat pada Hadist Bukhari : 12
diatas; sama-sama meneruskan
perjalanan Roh yang belum tercapai
tujuannya. Dan perjalanan bermacam
perjalanan itu hanya sekedar
meneruskan cita-cita (keinginan)
terdahulu (tabet-jawa). Umpama
begitu manusia itu selalu dilahirkan
kedunia, contoh; anak si A ada tujuh
jumlahnya, itu perjalanannya berbeda-
beda ada yang menjadi pegawai,
tentara, durjana, saudagar, wts dan
lain-lain, itu semua karena tempatnya
(jasmaninya), itu artinya; si A itu
seorang gagah perkasa, kaya dam
cerdas, singkatnya hidupnya mewah,
lalu meninggal, tanggung jawab Roh
memilih tidak mati karena sayang
meninggalkan harta bendanya didunia,
lalu dialam kubur si A memandang
(menerima siksa kubur), karena masih
merasa masih meninggalkan hartanya.
Setelah waktunya Roh di Kiamatkan
(dibangkitkan) kedunia lagi, tidak bisa
lagi seperti dahulu kala, karena
jasmaninya lain, ujud bayi lahir
namanya si C dan lain-lain yang
menjadi tempatnya keinginan dahulu
(tabet-jawa).
Pengalaman orang yang matinya tidak
enak (mulangsarak-jawa) sebagai
orang jahat itu;
Qur’an surat Al-Mu’minun : 99-100 ;
99. “(Demikianlah keadaan orang-
orang kafir itu), hingga apabila datang
kematian kepada seseorang dari
mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku
kembalikanlah aku (ke dunia)”
100. “agar aku berbuat amal yang
saleh terhadap yang telah aku
tinggalkan. Sekali-kali tidak.
Sesungguhnya itu adalah perkataan
yang diucapkannya saja. Dan di
hadapan mereka ada dinding sampai
hari mereka dibangkitkan”
Menurut dalil Al-Qur’an, Kiamat itu
sama tumbuhnya benih, dan menurut
perkataan Nabi Muhammad SAW;
orang perempuan melahirkan
majikannya (pangkat, luhur, budi), atau
ada anak gembala (orang rendah) bisa
menaiki Tahta kerajaan, artinya si
perempuan menumbuhkan benih yang
luhur (wanita yang melahirkan anak
yang mempunyai jiwa yang mulia),
gaibnya ayat suci dan Hadist terdapat
pada perempuan (wanita). Jadi adanya
wanita, menyebabkan bergilirnya
cerita (perjalanan). Benih yang luhur
(mulia) tidak memiliki bangsa,
pangkat, rendahan, baik dan buruk
hanya terdapat pada wanita. Siapa
saja yang menjadi wanita, bisa
menjadi manusia. jadi ada kiasan
lahir berkali-kali itu maksudnya; lahir
meneruskan bekas-bekas dahulu
(tabet-jawa) bisa menempati tempat
yang baru.

Kiyamat

TANDA-TANDANYA HARI
QIAMAT
1 Vote
Bab 13
KETERANGAN TENTANG
TANDA-TANDANYA HARI QIAMAT
Di ayat Al-Mukminin : 99 – 100, ada
kata Bardzahchun (aling-jawa)
benbatas, yaitu yang disebut Kubur,
jadi orang pintar dan gagah itu tidak
bisa kembali lagi, karena sudah
hancur dan busuk tidak bisa dipakai
lagi karena sudah ditinggalkan (mati),
akan tetapi yang menempati alam
kubur hanya keinginan-keinginan di
waktu hidup didunia, permintaannya
bisa terjadi lagi, itu keluhan si Roh
tadi.
Roh yang menempati alam kubur itu
tidak akan terjadi lagi seperti tubuh
yang kita pakai lagi, seperti halnya
pakaian yang tidak koyak dibuang,
harus ganti yang baru lagi dan
seterusnya. Dan umpama Roh tadi
bisa lahir lagi memakai jasmani,
diterangkan di sifat 20 :
1. Roh (jiwa manusia) memakai sifat
20 yang ke 5, yaitu sifat Allah
Qiyamuh Binafsihi; berdiri sendiri,
bangun sendiri tanpa ada sebab apa-
apa (Qiamat), umpama Roh tidak
memakai jasmani geraknya berdiri
sendiri, bisa melewati alam kosong
(suwung-jawa), tidak ada yang
menghalang-halangi, Roh pergi tanpa
keinginan yang kotor, umpama air
kotoran itu bercampur apa, kotoran
Roh tadi sudah membekas (tabet-
jawa) dari keinginan nafsu serakah
(tamak) dan sebagainya yang
keinginannya tidak seberapa (pasif),
ada yang hanya getaran (aktif). Yang
aktif itu bebannya berat, mudah
tenggelam dalam air, dan yang pasif
tadi tidak tenggelam. Karena dua-
duanya sama-sama menanggung
beban, itu sebabnya bisa lahir lagi
karena kodratnya Allah sendiri. Dan
dari kata-kata sendiri (Qun Fayakun)
apa yang dikehendaki, umpama ingin
menghadap kepada-Nya (kehadapan
Allah).
2. Ukurannya hanya 2 :
a. Siapa saja yang Rohnya bisa
menyatu dengan sifat Layu Kayafu (lan
kena kinaya-jawa) sama dengan
menghadap Allah.
b. Tidak akan menghadap atau di
Qiamatkan lagi, walaupun didunia
kelihatannya Alim dan Takwa.
Menurut keterangan diatas, Roh itu
hanya ada 2 jenis; Baik dan Kotor.
Suci ukuran dunia; tidak pernah
menjalani perbuatan yang tidak baik,
tetapi suci ukuran Allah; tidak pilih
kasih tetapi sama saja (sama)
mengerjakan kata-kata di ayat Qur’an
Surat Al-Arraf : 29 diatas, artinya bisa
merasakan seperti bayi yang baru
lahir, tetapi ukuran dunia sebaliknya;
suci bagi Allah, kotor itu semua yang
merasakan yang mengalami yaitu
yang menanggung sengsara, dan
sengsarnya (menanggung Roh
menyorong munndur majunya
kemauan) tidak diketahui yang lain
kecuali Allah Yang Maha Tahu.
Tentang itu tadi batin bisa
mengingkari, bukti dan rasanya
menanggung itu siapa saja yang
menyesali barang yang telah hilang
walaupun sedikit pikirannya teringat,
marah dan hidupnya tidak tentram.
Orang mati keluarnya nyawa melewati
rasa, ingat asal Rohnya masih merasa
memiliki apa-apa, walupun sudah
ditinggal Rohnya sudah tidak merasa
apa-apa, orang yang sudah
menyingkirkan keinginan Sekaralnya
(sekaratul maut) tidak melalui rasa
ingat, sama dengan menyatunya
hamba dan Allah (Layu Kayafu).
Karena jalannya Qiamat sudah
diterangkan, oleh sebab itu tanda hari
Qiamat bila diselaraskan dengan
tanda Lahir ternyata cocok. Di
keterangan Qiyamuh Binafsihi; berdiri
dengan sendiri, besar sendiri,
bergerak sendiri, buang hajat sendiri,
buang air seni sendiri, hidup sendiri
artinya memiliki sifat Qiyamuh
Binafsihi yaitu sifatnya Allah.
Air mani yang dikeluarkan dari Pria
diterima oleh mani wanita, lalu
menjadi gumpalan darah didalam
Rahim Ibu menjadi bentuk seperti bayi
masih bentuk titik lubang kecil, lubang
lama kelamaan membentuk lubang-
lubang alat untuk bekerjanya Panca
Indra, lama-lama membentuk bayi
yang sempurna laki-laki atau
perempuan, sebab adanya sifat 20
Qiyamuh Binafsihi.
Tiap-tiap yang hidup itu bisa besar
sendiri, tumbuh sendiri (Qiyamuh
Binafsihi), sifat membesarkan
(mengembangkan) dan membentuk
dan lain-lain. Karena perut wanita
kecil jadi tidak tahan menahan benda
yang membesar, lalu lair sendiri
karena sifat Qiyamuh Binafsihi. Jadi
lahir itu perjalanan yang tetap
(Qiyamat), jadi bayi lahir 9 bulan 10
hari itu ketentuan kodrat (batas
melahirkan) dan kalau ada bayi lahir
sebelum waktunya itu kesalahan yang
mengandung (kurang perawatan) atau
kecelakaan.
Firman Allah : Qur’an surat Al-
Zalzalah : 1 – 8 ;
1. Apabila bumi digoncangkan dengan
goncangan (yang dahsyat),
2. dan bumi telah mengeluarkan
beban-beban berat (yang
dikandung)nya,
3. dan manusia bertanya: “Mengapa
bumi (menjadi begini)?”,
4. pada hari itu bumi menceritakan
beritanya,
5. karena sesungguhnya Tuhanmu
telah memerintahkan (yang
sedemikian itu) kepadanya.
6. Pada hari itu manusia ke luar dari
kuburnya dalam keadaan bermacam-
macam, supaya diperlihatkan kepada
mereka (balasan) amal perbuatan
mereka,
7. Barangsiapa yang mengerjakan
kebaikan seberat dzarrahpun (debu yg
halus), niscaya dia akan melihat
(balasan)nya.
8. Dan barangsiapa yang mengerjakan
kejahatan sebesar dzarrahpun,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya
pula.
Kata Guncang atau bergerak kuat itu
terjadi seperti karena gempa, gunung
meletus, tanah longsor. Umpama
goyangnya badan jasmani, sebenarnya
mengalami kejadian tadi seperti
gemetar takut jumpa dengan harimau,
gemetar hampir kejatuhan kelapa dan
lain-lain, seperti itu sebenarnya bukan
hancurnya tubuh (jasmani), tetapi
tetap keadaan hidup dan bisa
merasakan apa-apa,
Qur’an surat Al-Qaari’ah : 1 – 11 ;
1. Hari Qiamat,
2. apakah hari Qiamat itu?
3. Tahukah kamu apakah hari Qiamat
itu?
4. Pada hari itu manusia adalah
seperti anai-anai yang bertebaran,
5. dan gunung-gunung adalah seperti
bulu yang dihambur-hamburkan’
6. Dan adapun orang-orang yang berat
timbangan (kebaikan)nya,
7. maka dia berada dalam kehidupan
yang memuaskan’
8. Dan adapun orang-orang yang
ringan timbangan (kebaikan)nya,
9. maka tempat kembalinya adalah
neraka Hawiyah’
10. Tahukah kamu apakah neraka
Hawiyah itu?
11. (Yaitu) api yang sangat panas.
Surat diatas bila kita teliti secara
jernih, intisarinya Qiamat itu bukan
kerusakan tetapi tentang kejadian-
kejadian yang sangat mengherankan.
Menerangkan rahasia-rahasia ayat
yang diatas perlu contonh-contoh
yang bersangkutan ilmu bumi dan
sejarah;
1. Pada zaman dahulu manusia hidup
menurut Kodrat, kebisaaan melahirkan
kandungan sangat berbahaya menurut
ukuran zaman dahulu karena sudah
ada adat tradisi, jadi bagi orang zaman
sekarang dianggap bisaa, contoh yang
diatas kalau di qiyas (teliti) dengan
keadaan jasmani, persis makna ayat
suci yang diatas ada kata-kata
kejadian yang mengerikan, maksudnya
bagi perasaan bergetar karena takut
dan badan merasa pegal-pegal dan
gemetar yang dirasakan oleh wanita
yang mengalami melahirkan pertama.
2. Bila ada wanita yang hamil pertama
kali perutnya pasti bulat dan runcing
sperti gunung, lalu sewaktu
melahirkan mereka merasa ketakutan
(ngeri-jawa) dan badannya pegal-
pegal dan lain-lain. Seperti apa
rasanya wanita yang akan melahirkan,
ada yang mengatakan perang Sabil
(perang suci karena Allah) jika tidak
selamat bisa saja mati, karena sudah
waktu perutnya mengecil karena isi
perutnya yang belum diketahui sudah
keluar (lahir) dan perutnya yang
menonjol seperti gunung mengabarkan
kepada yang melahirkan, tentang apa
yang dilahirkan tadi. Kalau itu
dikatakan gunung meletus mirip
dengan ayat-ayat Al-Zalzalah tadi
tentang gunung meletus, bumi
bergoyong-goyang hebat. Kalau itu
disampaikan orang semestinya tidak
cocok dengan ayat Al-Qur’an seperti
diatas, karena ayat mengatakan hanya
gunung, karena kalau berhubungan
dengan perasaan gunung itu sama
dengan menempati jasadnya manusia
sendiri. Surat Al-Zalzalah : 2 ;
mengatakan : mengeluarkan semua
isinya, itu tinggal menebak saja isi
kandungan tadi. Pada ayat : 6; ada
kata supaya mengetahui usahanya
sendiri, sudah jelas pasti lahir lagi
dari keinginan nafsu, karena nafsu
menyebabkan mengutif keinginan yang
terdahulu (hidupnya dahulu). Artinya
ayat : 7 – 8 ; keterangannya lebih
jelas dan manusia tetap berjalan dari
melanjutkan keinginan kehidupan
dahulu, sudah jelas sebabnya lahir
lagi untuk mengutip hasil yang
membekas, jadi bekas yang tidak baik
membayar yang tidak baik dan baik
membayar baik, dan menurut
perasaan buruk dan baik orang lain
tidak mengetahui, hanya pikiran
sendiri.
Buktinya bagaimana ayat suci diatas
tadi hidup shari-hari, itu terdapat pada
11 ayat, Surat Al-Qaari’ah : 1,2,3,
artinya pada sewaktu hari melahirkan
bayi (tanda Qiamat) yang pertama di
alami oleh wanita dan setiap makhluk
perempuan, para makhluk yang
menjadi wadah umat. Karena itu ayat :
4 mengatakan para wanita (istri) hari
itu merasa takut, was-was, sangsi-
sangsinya itu sebenarnya tidak
sendiri, karena pada hari itu wanita
diseluruh dunia ada yang mengalami
melahirkan atau terkena guncang-
guncangan (Qiamat). Ayat : 5, artinya
disitu ada kata gunung hancur seperti
Dzarah (debu yang halus), ayat itu
sebenarnya ditujukan kepada
perasaaan yang merasakan akibat
tadi. Umpama kepala terbentur benda
keras, sewaktu kepala merasa pusing
dan sakit mengakibatkan mata
berkunanng-kunang dan berputar-
putar seperti debu yang halus
berterbangan, sperti itu sebenarnya
tidak terjadi benar-benaran, hanya
umpama. Pusing para wanita yang
baru hamil 3 bulan (waktu melahirkan/
keguguran). Ayat : 6, di tujukan
kepada yang baru mengalami rumah
tangga atau sicalon orang tadi (bayi),
jiwanya membawa bekas keinginan
yang dulu baik atau buruk. Apa
sebabnya kalau bayi lahir tadi
membawa bekas hidupnya yang dulu,
tingkah laku tidak sama dengan yang
membawa dahulu, karena sudah lain
tempatnya (jasmani).
Jiwa (roh) itu tidak memilih jasmani
yang mana, sebab sudah kehendak
Allah, dan jasmani itu barang baru
yang bisa rusak dan busuk, karena
yang bertanggung jawab itu bukan
jasmani melainkan Rohani (rohnya),
jadi bukan pekerjaan sepak atau
terjang manusia yang dahulu. Yang
memakai jasmani lagi, tetapi
perjalanan Roh yang dahulu untuk
membayar bekas-bekas keinginan
(Tabet-tabet-jawa) keinginan.
Ayat : 7, menolak salah pendapat yang
mengatakan dunia itu hancur, di ayat
itu terdapat kata hidup, yang
maksudnya hidup yang memakai
jasmani yang lengkap dan hidup., itu
bukan hancurnya keadaan. Jadi benar
dengan keterangan lahir di dunia
dengan keadaan selamat. Jadi kalau
ada bayi lahir (Qiamat) mati (tidak ada
tanda-tanda hidup), itu sudah lain
urusan lagi, artinya tidak di bicarakan
di kitab suci Al-Qur’an, dan lainnya
yang dibicarakan dan yang ditakut-
takuti melalui siksa dan lain-lain, jadi
lahir tidak hidup itu bukan benda apa-
apa, sama dengan barang yang
tergeletak ditanah.
Keterangannya begini; bayi lahir mati
itu seperti mainan anak-anak, mobil-
mobilan, boneka dan lain-lain. Beda
bayi lahir hidup. Lalu sekian menit
mati itu Rohnya yang memakai
jasmani baru tadi rohnya keluar,
gentayangan di alam kubur,
mengalami seperti sebelum memakai
badan jasmani.
Dan ayat : 2, sebaliknya dari ayat : 6,
ayat : 9, mengatakan tempatnya
dineraka, itu kebisaaan dari dahulu,
neraka itu dianggap tempat yang ada
apinya yang menyala-nyala,
mengerikan dan lain-lain. Lalu di
karang atau ditafsirkan disana
menakut-nakuti. Mencari nama
neraka tidak berbeda dengan mencari
kata-kata Qiamat, kubur atau Barzah.
Di cari keterangannya yang luas
sehubungan dengan pendapat Hadist
Nabi, Wali dan Mukmin haz.
a. Kata-kata di Al-Qur’an surat
Maryam : 95 :
“Dan tiap-tiap mereka akan datang
kepada Allah pada hari Qiamat dengan
sendiri-sendiri.”
Surat Al-Kahfi : 48 ;
“Dan mereka akan dibawa ke hadapan
Tuhanmu dengan berbaris.
Sesungguhnya kamu datang kepada
Kami, sebagaimana Kami menciptakan
kamu pada kali yang pertama (bayi
lahir); bahkan kamu mengatakan
bahwa Kami sekali-kali tidak akan
menetapkan bagi kamu waktu[hari
pembalasan] perjanjian”
b. Kata-kata di Injil surat Korinta 16
Pag 475 Yes 25, 8 ayat 51, 52, 53 dan
54 tentang Qiamat; “dan Kamu
kuberitakan simpanan (rahasia),
begini; kita tidak mengalamai mati
semua, tetapi semua akan merubah
wajah, spontan (sekejab mata)
bersama terompet (sangkakala) yang
terakhir. Sebab sangkakala akan
berbunyi, orang mati akan
dibangunkan jadi abadi, dan kita akan
berubah wujud (jasad baru).
Di atas tadi ada kata-kata
Reinkarnasi, menjelma, kalau melihat
sehari-hari mati, hidup, buah, tetap
bergilir dari zaman dahulu. Jadi kata
penjelmaan itu tetap ada yang sudah
ditetapkan dari Sunnahnya Allah,
seperti dunia sudah diatur secara
sempurna.
Sebenarnya Islam itu menolak lahir
lagi, karena ada ukuran Islam di dunia
kalau sudah menyatu dengan Allah
(At’tauhid), kalau sudah mati sudah
sempurna (Innalillahi Wa Inna Illaihi
Raji’un). Kata-kata surat Maryam : 95,
mengatakan : “semua pada hari
Qiamat akan menghadap kehadapan
Allah dengan sendiri”.
Kata sendiri bagi ukuran lahir, sama
dengan tidak berteman, di wedaran
Wirid sebenarnya bayi lahir kedunia
sendiri, tidak merasakan apa-apa,
tidak mengetahui ibunya, apa saja itu
tidak bisa diteliti dengan ayat Qur’an,
surat Al-Kahfi : 48 di atas, umpama
ada bayi lahir kembar atau lebih,
antara sibayi dengan bayi yang lain
tidak mengenal dan tidak ingat apa-
apa.
Untuk meyakinkan keterangan di atas,
ayat dari kitab Injil mengatakan “kita
tidak akan mati semua, artinya bukan
rusak dunia dan umatnya, tetapi masih
lestari hidup didunia, jadi yang
mengatakan Qiamat itu rusak, itu tidak
benar. Ada kata-kata lagi begini :
“semua berubah wajah dengan
sekejab mata”, berubah sekejab mata
itu jelas benar, bila ada lahir wajahnya
berupa-rupa, ada yang gagah, cantik,
jelak dan lain-lain, orang hanya tahu
saja itu datangnya ke dunia hanya
sekejab mata, berubah wajah itu
artinya jasmaninya di ganti dengan
jasad yang baru.
Si X yang tadi mempunyai idam-
idaman, keinginan mempunyai wajah
yang cantik, walaupun keinginan lama
membekas (tabet-jawa) tetap tidak
bisa karena sudah ganti Roh si X di
Qiamatkan melalui jasmani baru.
Qur’an surat Al-Mukminun : 99 –
100 ;
99. “(Demikianlah keadaan orang-
orang kafir itu), hingga apabila datang
kematian kepada seseorang dari
mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku
kembalikanlah aku (ke dunia)”
100. “agar aku berbuat amal yang
saleh terhadap yang telah aku
tinggalkan. Sekali-kali tidak.
Sesungguhnya itu adalah perkataan
yang diucapkannya saja. Dan di
hadapan mereka ada dinding sampal
hari mereka dibangkitkan”
Artinya orang mati itu tidak bisa
berusaha apa-apa lagi, balik seperti
semula atau memohon yang lebih
baik, karena dibatasi alam barzah,
siapa yang mati jasmaninya hancur
jadi abu (tanah). Di Indonesia tidak
ada orang yang seperti Gajah Mada,
artinya cita-cita yang melekat pada
Roh Gajah Mada diteruskan dengan
bayi yang wajahnya tidak seperti
Gajah Mada. Ayat suci di kitab Qur’an
surat Ar-rum : 52 ;
“Maka Sesungguhnya kamu tidak akan
sanggup menjadikan orang-orang yang
mati itu dapat mendengar, dan
menjadikan orang-orang yang tuli
dapat mendengar seruan, apabila
mereka itu berpaling membelakang”
Artinya ayat-ayat itu jelas, bila kita-
kita suci Injil, Taurat, Zabur dan Al-
Qur’an itu tidak bisa untuk memberi
ilmu kepada orang yang berada di
dalam kuburan, tetapi kitab-kitab itu
isinya untuk orang hidup dan jalannya
yang menyentuh dengan tentang
Qiamat, sebenarnya sama dengan
lambang (istilah), karena di situ
banyak kata-kata yang intisarinya
seperti dunia dan isinya hancur
seperti debu.
Kalau menyatakan kata-kata ayat yang
ada, ada yang berbeda :
1. Kejadiannya benar-benar terjadi,
2. sebagai contoh, kalau dua-duanya
diteliti sama-sama masuk akal,
umpamanya seperti terjadinya hari
Qiamat.
Siapa saja kalau badan merasa sakit,
melihat apa-apa pasti pusing dan
badan terasa goyang (pitam-jawa).
Contoh di atas kalau dicocokan
dengan ayat-ayat Al-Qur’an orang-
orang yang hidup bisa merasakan, Dan
bisa di rasakan orang yang mati
mengalami sekaratul maut, masih bisa
merasakan tanggung jawab Roh.
Kata-kata mengalami sekaratul maut,
itu belum mati, karena masih bisa
merasakan. Sekaratul maut itu apa
tidak di katakan Qiamatnya Roh yang
akan pindah ke alam kubur. Qiamat itu
bangkit dari kubur, kalau sekaratil
maut itu merasa tidak enak, karena
belum mati. Walaupun merasa pusing
karena terbentur atau sewaktu
Sekaratil Maut masih bisa ingat dan
ingat itu alatnya orang hidup.
Menurut ucapan Nabi Muhammad SAW
yang terdapat di Hadist riwayat
Bhukari seperti yang di atas, Qiamat
artinya tumbuh dari bawah keatas
(dari Sudra ke Brahmana-kasta), dari
sifat rendah menjadi sifat luhur atau
mulia.
Nabi Muhammad dan Qur’an tidak
pernah mengucapkan Qiamat itu
rusak / hancur. Dan dalam buku Wirid
Hidayat Jati di tulis ayat : 1 sampai 10
itu diteliti, seperti orang yang merasa
kesusahan itu tidak enak. Kalau
dibandingkan dengan tandanya Qiamat
di Wirid ini ternyata Hidayat Jati itu
menerangkan tentang mati atau rusak
dunia manusia (jasmani).
Kata mengambil jelas seperti
mencabut nyawa, dalam Wirid Hidyat
Jati diterima bisaa saja, lalu
mengalami bertentangan dengan
Wedaran Wirid ini serta ucapan Nabi
Muhammad dan Qur’an;
1. Wedaran Wirid berdasar sunnah,
Hadist dan Qur’an, Dalil, Hadist,
Ijemak dan Qiyas; jadi kata Qiamat itu
bayi lahir dengan selamat.
2. Wedaran Hidayat Jati yang
berdasarkan Dalil, Hadist,
menyatakan; umpama hari Qiamat
sama-sama kedatangan Malaikat
Jibril untuk mencabut nyawa, tetapi
dengan sedikit demi sedikit, artinya
mengurangi kerjanya Panca Indra.
Di Qur’an, Hadist dan kitab lainnya
tidak ada menyalahkan adanya
dilahirkan lagi, berputar, menjelma
dan tidak ada yang membenarkan.
Reinkarnasi, dilahirkan lagi,
penjelmaan itu ditolak dengan agama
Islam, sebenarnya yang menolak
bukan Qur’an, Hadist dan Injil, tetapi
para sarjana (cendikiawan) yang
mempunyai gologan menolak
dilahirkan kembali kedunia yaitu
Ikhtikat Ma’rifat dan Islam
(sempurna), lalu di buat pedoman
orang awam (bisaa) kalau sudah
masuk agama apa saja menolak
dilahirkan kembali, menjelma dan
Reinkarnasi, akan tetapi perputaran itu
tetap ada (tidak pernah berhenti).
Jadi orang yang belum bisa At’tauhid
(menyatu dengan Allah) harus melalui
Qiamat, pakai badan jasmani,
sehingga bisa sembahyang (shalat)
Ma’rifat (Semadhi) sehingga mencapai
Islam sejati, baru disebut Innalillahi
wa innaillaihi rajiun (menghadap/
kembali kepada Allah).